Rutenng – Proyek Lapisan Penetrasi (Lapen) di Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang baru sebulan selesai dikerjakan, mulai menunjukkan kerusakan. Kondisi ini memicu kekhawatiran warga setempat akan kualitas pembangunan jalan tersebut.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada Kamis, 26 Desember 2024, sebagian agregat pada ruas jalan di Kampung Purus, Desa Beamese, terlihat telah terbongkar.

Kerusakan ini disebabkan oleh lintasan kendaraan roda dua maupun roda empat yang memperparah kondisi agregat yang diduga belum terikat kuat dengan aspal.

Menurut warga setempat, semprotan aspal pada proyek tersebut dilakukan secara asal-asalan dan tidak memenuhi standar spesifikasi teknis. Ditambah dengan curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini, kondisi jalan semakin memburuk.

“Dengan kondisi seperti ini, jalan ini tidak akan bertahan lama. Hujan bulan Januari dengan curah yang lebih tinggi akan membuat aspalnya terkelupas seluruhnya,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lokasi, Kamis (26/12).

Warga juga mengungkapkan bahwa proyek jalan tersebut baru saja melewati tahap serah terima sementara atau Provisional Handover (PHO).

Tajuk Flores
Alex K