Bedah Buku Hitam Prabowo, Aktivis Mahasiswa dan Demokrasi Kritisi Prabowo Subianto di Banjar

Kamis 04-01-2024, 21:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana bedah buku

Suasana bedah buku "Hitam Prabowo Subianto: Sejarah Kelam Reformasi 1998" di Kedai Kopi Siunun, kompleks STAIMA Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024). Foto: Istimewa

Banjar – Sejumlah aktivis mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), aktivis lingkungan, dan pegiat pemilu dan demokrasi menggelar bedah buku “Hitam Prabowo Subianto: Sejarah Kelam Reformasi 1998” di Kedai Kopi Siunun, kompleks STAIMA Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis, 4 Januari 2024.

Dalam bedah buku tersebut, Dede Supriadi, pengamat politik dan lingkungan hidup, mengungkapkan bahwa generasi yang hidup di era Orde Baru merasakan dan melihat secara langsung peristiwa penembakan terhadap sejumlah aktivis mahasiswa di era Orba menuju Reformasi.

Oleh karena itu, ia berharap peristiwa kelam tersebut tidak terulangi lagi di era pasca-Reformasi seperti saat ini.

Dede juga mengungkapkan bahwa tujuan Prabowo Subianto berkuasa adalah untuk membangkitkan kembali kekuasaan politik Orde Baru (Orba) di Indonesia.

Hal ini didukung dengan fakta bahwa Prabowo diduga memiliki kedekatan dengan kelompok-kelompok oligarki yang merusak lingkungan.

“Kita harus sadar bahwa kelompok-kelompok pengusaha yang merusak lingkungan di Indonesia pada Pemilu 2024 nanti berdiri di belakang Prabowo dan Gibran,” kata Dede.

Selain itu, Dede juga menilai bahwa Prabowo Subianto merupakan ancaman serius bagi konsolidasi demokrasi di Indonesia. Hal ini dikarenakan Prabowo diduga terlibat dalam pelanggaran HAM berat, seperti penculikan aktivis dan kerusuhan Mei 1998.

Baca Juga:  Prabowo Sebut Kemenangannya untuk Rakyat Indonesia

Sementara itu, Hasnu Ibrahim, pegiat pemilu dan demokrasi, mengatakan bahwa dugaan keterlibatan Prabowo Subianto dalam pelanggaran HAM berat tersebut telah diungkap dalam buku “Hitam Prabowo Subianto: Sejarah Kelam Reformasi 1998”.

“Keluarga korban hingga hari ini sedang mendesak pertanggungjawaban negara agar menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat ini,” kata Hasnu.

Hasnu juga mengungkapkan bahwa pengadilan hukum belum bekerja secara profesional untuk memeriksa sejauh mana dugaan keterlibatan Prabowo Subianto dalam pelanggaran HAM berat tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Rayen Putra Perdana

Editor : Alex K

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Yoakhim Jehati Kembali Dilantik sebagai Anggota DPRD, Ajak Warga Memajukan Manggarai
Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD NTT, Mateus Soares Sampaikan Syukur dan Terima Kasih
Gantikan Marten Mitar, Yopi Widiyanti Resmi Jadi Ketua DPRD Sementara Mabar
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
Berita ini 121 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB