Di sisi lain, pihak Polres Mabar juga akan menggandeng Dinas Pendidikan Manggarai Mabar agar intens memberikan pemahaman kepada seluruh siswa agar aksi tawuran pelajar di Labuan Bajo tak perlu dilakukan kembali.

“Kita lebih kepada upaya pencegahan. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali, upaya koordinasi dengan dinas pendidikan pihak sekolah untuk intens memberikan pemahaman kepada para siswa agar kegiatan-kegiatan yang tidak perlu seperti itu jangan dilakukan lagi,” tutup Ari.

Sebelumnya, peristiwa terekam dalam video yang viral di media sosial dan menunjukkan sekelompok pelajar terlibat perkelahian di jalanan.

Menurut Ari, tawuran tersebut terjadi pada Sabtu (20/4) pasca ujian sekolah. Diduga, tawuran terjadi akibat kesalahpahaman dan ketersinggungan antar kelompok pelajar.

“Mereka selesai ujian, terus konvoi. Mungkin karena ada ketersinggungan pembicaraan yang nadanya tinggi, mereka jadi berkelahi,” ungkap Kapolres Mabar saat dihubungi Tajukflores.com pada Sabtu malam.

Menurut AKBP Ari, lokasi tawuran berada sekitar 100 meter dari Markas Brimob, sehingga aksi saling serang antarpelajar SMK Stella Maris dan SMKN 1 Labuan Bajo tersebut cepat diredam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Namun, sebut Ari, seorang pelajar mengalami bengka di kepala dan bahu akibat pukulan.

“Yang diamankan 7 orang, mereka yang terlibat tawuran,” ujar AKBP Ari.