Jakarta – Kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran, Ebrahim Raisi pada 19 Mei 2024 mengundang spekulasi publik, termasuk dugaan keterlibatan Mossad, Dinas Rahasia Israel. Namun, pakar intelijen dan pejabat Israel membantah spekulasi tersebut.
Guru Besar Ilmu Keamanan Internasional Universitas Kristen Indonesia (UKI), Prof Angel Damayanti menilai sulit mengaitkan terjadinya kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran dengan Mossad, sebagaimana ramai dispekulasikan netizen.
“Menurut saya, agak sulit ya mengaitkan dengan apakah Mossad terlibat di sana. Ini karena kondisi cuaca buruk (di lokasi kejadian, red),” kata Angel saat berbincang dengan Pro3 RRI, Senin (20/5).
“Walaupun, segala kemungkinan yang namanya sabotase itu sudah digunakan dari zaman perang Yunani dulu. Itu sudah seringkali digunakan gitu ya,” ujarnya.
Angel juga menganggap wajar jika insiden ini memicu spekulasi di publik jagat Maya, seperti lini masa X (dahulu Twitter). Terlebih, lanjut Angel, beberapa waktu terakhir hubungan Iran dan Israel memang memanas.
Namun, ia menyebut sejauh ini dirinya belum melihat indikasi yang mengarah ke sabotase. Sejumlah analis juga menyebut penyebab kecelakaan adalah murni cuaca buruk atau kabut tebal.
“Ini menarik memang, karena dari tiga rombongan helikopter, yang dua helikopter bisa kembali. Sedangkan satu helikopter kecelakaan, kebetulan yang ditumpangi Presiden Iran, ya,” ujarnya.
Sebelumnya, Israel menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam kecelakaan helikopter yang menyebabkan kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi. Desas-desus beredar di media sosial Minggu malam hingga Senin pagi, yang menuduh Mossad terlibat dalam kecelakaan helikopter itu.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.