Kajian ini juga mencakup analisis tentang berbagai jenis kanker, termasuk kanker kelenjar hipofisis, kelenjar ludah, dan leukemia.

Meskipun hasil kajian terbaru ini menunjukkan bahwa penggunaan ponsel tidak meningkatkan risiko kanker otak, WHO dan badan kesehatan internasional lainnya sebelumnya telah menyatakan bahwa bukti mengenai efek kesehatan dari radiasi ponsel masih belum cukup kuat, sehingga mereka menyerukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga:  Lahirnya Angkatan Puisi Esai, Sebuah Fenomena Baru dalam Sastra Indonesia

Saat ini, hubungan antara ponsel dan kanker otak diklasifikasikan sebagai “mungkin karsinogenik” atau kategori 2B oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), yang berarti bahwa ada kemungkinan hubungan, tetapi bukti belum cukup untuk mengkonfirmasi secara definitif.

Baca Juga:  Transmart Kupang hingga Kantor Gubernur NTT Alami Kerusakan Akibat Gempa M 6,6

Klasifikasi ini terus dipantau, dan kelompok penasihat IARC telah meminta evaluasi kembali klasifikasi ini berdasarkan data baru.

Evaluasi lebih lanjut oleh WHO diharapkan akan dirilis pada kuartal pertama tahun depan.