Seorang warga Desa Hoibeti, Kecamatan Kotolin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Arnoldus Djami dibacok oleh anak kandungnya sendiri dengan sebuah kapak dan mengakibatkan luka serius pada bagian dahi.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Ki`e Iptu Sunaryo, Arnoldus dibacok oleh anak kandungnya itu ketika dirinya melerai perkelahian antara anaknya Jermi Arised Djami dengan sekelompok pemuda yang sedang mabuk minuman keras di jalan raya.

Adapun kejadian pembacokan itu, terjadi di Kampung Lasnati, Desa Hoibeti, Kecamatan Kotolin. Surnaryo mengungkapkan, selain membacok ayahnya, pelaku Djami juga membacok dua pemuda lain yang bernama Ayub Bako dan Ido Fallo.

“Ayub Bako mengalami luka robek dan terbuka di bagian bahu kiri. Sementara Ido Fallo mengalami luka robek di bagian punggung,” terang Sunaryo pada Kamis (17/3).

Kronologi Kejadian

Lebih lanjut Sunaryo menjelaskan, kejadian pembacokan itu sendiri berawal pada saat pelaku Djami bersama ayahnya itu dan 20 orang lainnya menggunakan truk memuat sampan milik pelaku ke Pantai Oenikan, Kabupaten TTS.

Baca Juga:  Jokowi Ungkap Dewas KPK Berlatar Hakim Hingga Ekonom

Setelah menambatkan sampan di pantai, pelaku kembali menuju rumahnya dengan menggunakan sepeda motor. Pada saat itu, ia berjalan seorang diri. Sementara ayahnya pulang bersama puluhan warga lain dengan menggunakan truk yang sama.

Ketika tiba di lokasi kejadian, pelaku bertemu korban Ayub Bako dan Ido Fallo bersama puluhan rekannya yang duduk di jalan sambil minum minuman keras. Ayub Bako, Ido Fallo dan rekan-rekannya langsung berdiri dan menghentikan sepeda motor pelaku.

Karena banyak bicara, mereka kemudian langsung mengeroyok pelaku. Ayub Bako bahkan menggigit pelaku tepat di bagian pipi hingga luka. Karena hal itu, pelaku kemudian membela diri dengan melakukan perlawanan.

Baca Juga:  Soal Permintaan Warga untuk Usulkan Pembangunan Jaringan Listrik, Bupati Hery Nabit Tidak Merespon

Kemudian, pelaku mengambil kapak yang dibawa dan diikat di atas sepeda motornya. Secara spontan, pelaku melawan dengan kapak tersebut. Pada saat pelaku hendak membacok Ayub Bako, secara bersamaan truk yang ditumpangi Arnoldus dan warga lainnya tiba.

Arnoldus segera turun dari truk dan hendak melerai perkelahian itu. Akan tetapi, Arnoldus justru terkena bacokan di dahi bagian kanan sehingga terluka parah. Akhirnya Arnoldus terjatuh.

Pelaku lalu mengayunkan kapak yang dipegangnya ke arah belakang Ayub Bako. Kapak itu tepat mengenai bahu kiri korban. Tidak hanya itu, pelaku juga membacok korban Ido Fallo tepat mengenai punggung bagian kanan.

Para korban yang terluka akhirnya dibawa ke Puskesmas Hoibeti untuk mendapatkan perawatan medis. Adapun kasus itu sendiri kemudian dilaporkan ke polisi. Sementara itu, pelaku yang sempat kabur kemudian menyerahkan diri.*