“Mungkin ada kesalahpahaman ya. Dia kan masuk ATM (diminta) untuk buka helm, mungkin karena lagi kalut beliau, (sampai) salah PIN ya, dia terpancing emosinya,” kata Ari Satmoko saat dihubungi wartawan, Rabu (13/9).

Saat ini, korban juga telah melaporkan pelaku ke Mapolsek Mabar.

Ihwal proses internal, perwira menengah Polri itu mengatakan pelaporan terhadap Kapolsek Komodo tersebut tidak akan diabaikan.

Saat ini, pihak berwenang tengah mengumpulkan keterangan dari korban, pelaku, serta saksi-saksi yang ada.

“Tinggal proses internal, ya pasti kita tindak, tidak mungkin tidak kita tindak. Sekarang sudah berjalan, korban sudah dimintai keterangan, yang juga sudah dimintai keterangan. Nanti masih nunggu ada beberapa lagi seperti sekuriti yang lain yang menyaksikan atau siapa yang menyaksikan,” jelas dia.

Di sisi lain, ihwal informasi mengenai kasus KDRT yang beredar, Kapolres menyatakan belum memiliki informasi yang cukup. Dia akan mencoba untuk melakukan pengecekan terkait isu tersebut.

Baca Juga:  Polemik Biaya UKT Perguruan Tinggi Naik, Komisi X DPR Usul Pembentukan Panja

Kapolres juga mengklaim menurut informasinya dari Labuan Bajo, tidak ada laporan atau masalah serius terkait rumah tangga pelaku. Informasi ini masih akan diperiksa lebih lanjut.

“Saya ini kebetulan dengan temen-temen di Labuan Bajo juga. Saya malah baru denger cerita itu ya. Kalau di Labuan Bajo setahu saya ndak ada laporan itu masalahnya,” jelas Ari.

Sebelumnya, Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat Barat diduga menganiaya seorang sekuriti Bank BRI di Labuan Bajo pada Rabu (13/9). Pelaku menganiaya korban setelah dia ditegur karena menggunakan helm ketika masuk ruang ATM di wilayah Nggorang, Labuan Bajo. 

Ivans telah mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada korban atas pemukulan tersebut.

Baca Juga:  Sidang Isbat Kemenag Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 12 Maret 2024

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika AKP Ivans tengah mendapat musibah karena ayahnya sedang sakit kritis sejak Sabtu, 9 September lalu. Ayahnya pun terpaksa keluar rumah sakit karena tidak mampu membayar perawatan. Namun, ayahnya koma pada Rabu kemarin, 13 September.

Ivans yang tidak memiliki uang berupaya menjual motornya, namun tidak laku. Lantas ia menggadaikan motor ke anggotanya. Ivans pun hendak menarik tunai uang gadai dari anggotanya ke ATM.

Ketika memasuki ATM, Ivans pun ditegur oleh sekuriti karena memakai helm. Ia sempat meminta waktu kepada sekuriti. Akan tetapi, dia salah memasukkan pin ATM sebanyak dua kali sehingga lepas kendali.

Kapolsek Komodo itu sempat kembali ke Mapolsek, namun karena kalut dia kembali ke kantor cabang unit dan memukul sekuriti yang menegur sebelumnya.