Jakarta – Mendekati momen Bitcoin halving yang diprediksi terjadi pada pertengahan April, Bittime, platform investasi aset kripto terdaftar di Indonesia, memprediksikan geliat di pasar aset kripto.

Tim riset Bittime mengamati fluktuasi harga Bitcoin dengan kecenderungan menguat pasca halving, dan memberikan tips untuk memaksimalkan performa portofolio investor.

Untuk diketahui, Bitcoin halving adalah aktivitas yang terjadi setiap empat tahun sekali dan ditunggu semua pelaku pasar aset kripto. Dalam masa ini, imbalan atas penambangan aset kripto Bitcoin akan dipotong.

Bitcoin halving juga akan membatasi pasokan koin BTC, yang secara total sudah ditentukan sebanyak 21 juta koin. Sesuai hukum ekonomi, berkurangnya pasokan dengan permintaan yang banyak akan membuat harga terkerek.

CEO Bittime Ryan Lymn mengatakan pihaknya menilai Bitcoin halving bakal membuat pasar aset kripto secara keseluruhan akan menggeliat. Dalam hal ini, menurutnya masa-masa menjelang dan setelah halving akan memberikan banyak kejutan.

“Bitcoin halving kali ini diprediksi terjadi pada pertengahan April. Sementara kita sudah melihat pasar aset kripto yang begitu bullish sejak awal tahun dan mencatatkan beberapa rekor baru. Banyak kejutan yang bisa terjadi di masa-masa yang dekat dengan halving,” ujar Ryan Lymn dalam keterangannya, dikutip Rabu (27/3).

Ryan menambahkan, mendekati masa halving terdapat beberapa opsi strategi yang bisa digunakan oleh trader maupun investor. Hal itu penting dipertimbangkan agar pelaku pasar bisa memaksimalkan performa portfolio.

“Tim riset Bittime telah memantau pergerakan pasar aset kripto pada halving sebelumnya dan juga sejak awal tahun ini. Ada beberapa strategi atau tips yang bakal berguna bagi para pelaku pasar aset kripto,” jelasnya.

Product Manager Bittime, Fransiskus Bupu Awa Du’a mengatakan pihaknya telah melihat kinerja pasar aset kripto selama historikal halving sebelumnya. Menurutnya, terdapat beberapa tips yang bisa dipertimbangkan para pelaku pasar selama masa-masa ini.

“Pertama, yang pasti adalah buy the dip, atau melakukan aksi beli ketika harga Bitcoin turun. Pasalnya secara historis, harga BTC terpantau menguat setelah halving,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, strategi buy the dip cocok digunakan karena dalam dua momentum halving sebelumnya di 2020 dan 2016, harga BTC terpantau melemah cukup tajam sebelum halving. Hal itulah yang menurutnya jadi pertimbangan untuk buy the dip di masa menjelang halving, dengan catatan pelaku pasar menahan .