Jakarta– Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengusulkan agar anak-anak berisiko stunting menjadi penerima prioritas program makan siang dan susu gratis.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI membahas percepatan penanganan stunting, Kamis (16/5).
Hasto menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran pemerintah menjadi kendala untuk memenuhi seluruh kebutuhan gizi ibu hamil dan anak.
Oleh karena itu, BKKBN mengusulkan agar program makan siang dan susu gratis difokuskan pada keluarga berisiko tinggi stunting.
“Kalau di kita keterbatasan anggaran paling tidak usulan kami keluarga berisiko tinggi stunting yang by name by address yang menjadi sasaran utama. Usulan, yang tentu, kalau kami diminta usulan, kami sudah siap,” kata Hasto.
Ia mencontohkan negara-negara maju yang telah berhasil menurunkan angka stunting dengan memberikan vitamin dan makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak.
“Masukan itu konkret. Kalau di beberapa negara, stuntingnya sukses turun diperhatikan pemberian vitamin, makanan tambahan pada ibu hamil, untuk paket. Itu kan riil di beberapa negara maju dengan stunting yang tinggi dan ekonominya bagus,” jelas Hasto.
BKKBN menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam program makan siang dan susu gratis ini.
Hasto juga menekankan bahwa program yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih memiliki keselarasan dengan upaya penanganan stunting.
Usulan BKKBN ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.
Dengan memberikan asupan gizi yang memadai bagi anak-anak berisiko tinggi stunting, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat diturunkan secara signifikan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.