Kuasa hukum keluarga Brigadir Joshya alias Nofryansah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak blak-blakan membeberkan hasil sementara autopsi ulang jenazah Brigadir J yang digelar di Jambi pada Rabu, 27 Juli 2022.

Hal itu diungkap Kamaruddin sebelum masuk ke ruang pemeriksaan Bareskrim Polri terkait kasus dugaan tindak pidana pembunuhan berencana.

Dalam kasus itu, pengacara keluarga Brigadir Joshua diperiksa sebagai saksi dalam kapasitas mereka sebagai pelapor.

“Autopsi kedua salah satunya itu, otak tak ditemukan di kepala. Kemudian, ada lem di belakang kepala, lalu rambut dibotak, setelah dibotak ditemukan bekas lem,” kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Selasa, 2 Agustus 2022.

Menurut Kamaruddin, setelah lem dicopot, ditusukan sesuatu ke arah mata, tetapi tak tembus. Namun, lanjut dia, setelah dilakukan penyondean ternyata tembus ke arah hidung.

“Lem dicopot, lalu ditusuk ke arah mata, mentok, tak tembus. Lalu, ketika disonde atau ditusuk ke arah hidung tembus,” kata Kamaruddin.

Karena itu, Kamaruddin menduga Brigadir Joshua ditembak dari belakang dan menembus ke puncak hidung.

“Berarti tembakan dari belakang tembus ke puncak hidung. Itu yang waktu itu saya tunjukan gambarnya dijahit. Itu tembakan pertama,” ujar Kamaruddin.

Di sisi lain, Kamaruddin juga menyebut Brigadir Joshua juga diduga ditembak dari bawah leher menuju bibir bawah. “Ketika disonde dia (Brigadir Joshua) tembus ke bibir bawah. Itu diduga tembakan kedua,” ujar Kamaruddin.

Baca Juga:  POM Amankan Prajurit TNI AU Aniaya Lansia di Tangerang

Lalu, tembakan ketiga, kata dia, Brigadir Joshua ditembak di dada kiri tembus ke belakang. “Tembakan keempat, dari pergelangan dalam ditusuk tembus ke luar. Jadi, empat peluru tembus,” ujar Kamaruddin.

Selanjutnya, jelas dia, tulang tengkorak terdapat ada enam retakan. “Kemudian, di bawah mata ada sobekan-sobekan diduga benda tajam. Kemudian di atas alis, di bahu sebelah kanan ada luka terbuka,” kata Kamaruddin.

Lebih lanjut, Kamaruddin menyebut, pergelangan tangan Brigadir Joshua, patah. “Kemudian jari ini dipatah-patahkan. Jari kelingking, jari manis, dipatah-patahkan,” ujar dia.

Luka lain, kata dia, juga ditemukan pada kaki. “Kemudian, di kaki ini lebam dan ada resapan darah di dengkul ini, enggak tahu siapa yang menganiaya,” ujar dia.

Kamaruddin mengatakan pada pergelangan kaki Brigadir Joshua ada lubang yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.

“Pergelangan kaki ada tembusan luka lubang, belum tahu penyebabnya apa, apakah peluru atau benda tajam, Masih diambil sampelnya, baik dari dengkul sampai sini untuk diperiksa di Laboratoroum RSCM,” kata dia.

Adapun di bagian punggung, kata dia, terdapat luka lebam. “Kemudian, pangkreas tidak ditemukan, demikian juga kantong kemih. Sementara yang lain seperti ginjal, itu dipotong untuk diuji di lab. Demikian organ yang lain, diambil untuk diuji di lab,” tutur Kamaruddin Simanjuntak.

Baca Juga:  Ketua KPU RI Lantik 20 Anggota KPU Provinsi dan 116 Kabupaten Periode 2023-2028

Brigadir Joshua menjadi korban penembakan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022. Selanjutnya, jazad Brigadir Joshua diautopsi di RS Polri, lalu dibawa ke Jambi.

Jenazahnya dimakamkan di TPU Desa Sukamakmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi, pada Senin, 11 Juli 2022, tanpa upacara kedinasan.

Belakangan, jenazah Brigadir Joshua dimakamkan dengan upacara kedinasan. Prosesi pemakaman jenazah Brigadir J dilakukan secara kedinasan pada pukul 14.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukamakmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi.

Pemakaman secara kedinasan dilakukan setelah timsus melakukan penggalian jasad (exhumation) dan autopsi ulang terhadap jenazah polisi yang tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo tersebut pada Rabu, 27 Juli 2022.

Autopsi ulang sendiri digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Muarajambi, Jambi pada Rabu lalu.

Autopsi ulang juga dilakukan menyusul adanya permintaan pihak keluarga Brigadir Joshua.

Pihak keluarga menilai pernyataan resmi kepolisian yang menyebut Brigadir J tewas setelah baku tembak dinilai janggal.

Sebab, pihak keluarga menemukan sejumlah bekas luka di sekujur tubuh korban diduga karena senjata tajam.