Kepala Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan peringatan dini tsunami di wilayah Laut Flores telah berakhir. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk mewaspadai gempa-gempa susulan.
“Hingga pukul 13.24 WITA yang saat ini (atau) dua jam setelah gempa bumi, tidak terdeteksi adanya kenaikan muka air laut. Maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir,” kata Dwikorita dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Info BMKG, Selasa (14/12).
“Jadi kami mohon pemerintah daerah menyampaikan kepada masyarkat, telah berakhir artinya sudah bisa kembali ke tempat masing-masing. Demikain untuk peringatan dini tsunami,” sambungnya.
Menurut Rita, gempa susulan tercatat terjadi sebanyak 15 kali hingga pukul 12.40 WITA, dengan kekuatan maksimum 5,6. Berdasarkan monitoring BMKG, kekuatan gempa susulan ini kian melemah.
“Jadi ini kami masih monitor gempa susulan yang kecendrungannya semakin melemah. Kemudian perlu kami rekomendasikan kepada masyarakat, kami imbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya,” ujar dia.
Meski peringatan dini tsunami berakhir, Rita meminta masyarakat untuk memastikan kondisi rumah dan bangunan tahan gempa sebelum kembali dari tempat pengungsian sementara.
“Lantaran gempa-gempa susulan masih terjadi maka mohon agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan rumah sebelum kembali ke rumah,” pungkasnya.