Dwikorita menyebut bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah angin monsun dari benua Asia dan Australia yang bergantian.
“Wilayah Kepulauan Indonesia memiliki iklim utama yang dipengaruhi oleh angin monsun tersebut, serta berada di antara dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi musim di Indonesia sangat beragam, terutama yang bersumber dari Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
“Jadi, itu berpengaruh, mungkin bahasa mudahnya yang cawe-cawe. Sebenarnya itu yang mengontrol dan berpengaruh,” kata Dwikorita.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan lebat meskipun berada di musim kemarau. BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan iklim untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.