BPBD NTT: 13 Warga Tewas akibat Bencana Alam, 16 karena DBD

Minggu 02-06-2019, 10:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo mengatakan, pada bulan Januari-Februari 2019, sebagian wilayah di Nusa Tengara Timur, berada di puncak musim hujan, dimana pertumbuhan awan Cumulonimbus sangat segnifikan.

Kondisi ini, sering terjadi pada siang, sore dan malam hari, mengakibatkan terjadinya cuaca buruk seperti hujan deras disertai petir dan angin kencang sesat dengan kecepatan mencapai 20 – 30 knot atau 40-60 km per jam.

Baca Juga:  Pengusaha Wisata Labuan Bajo Ungkap Kelakukan Otoritas TNK: Patroli Minim, Aktivitas Ilegal Dibiarkan!

Selain hujan deras dan angin kencang, juga gelombang tinggi di wilayah Nusa Tenggara Timur masih berpotensi terjadi hingga akhir bulan Februari 2019, katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam hubungan dengan itu, BMKG menghimbau kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur, agar tetap waspada dan siaga terhadap dampak bencana hidrometeorologi.

Baca Juga:  8 Ikon Wisata NTT Masuk Nominasi API 2020

Dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti, hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi yang menyebabkan banjir, genangan air, jalan licin, tanah longsor, abrasi pantai, bangunan roboh, pohon dan baliho tumbang.

Gagi masyarakat pengguna transportasi laut waspada terhadap terjadinya gelombang tinggi, dan selalu mengupdate informasi cuaca yang dikeluarkan BMKG, katanya menambahkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
30 Anggota DPRD Terpilih Manggarai Barat Dilantik Hari Ini Tanpa Mario Pranda
Simak Jadwal dan Agenda Paus Fransiskus selama Kunjungan ke Indonesia pada 4 September
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB