Untuk investasi, sektor hotel dan restoran merupakan salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai Barat dengan pertumbuhan sekitar 15% hingga 17% pada tahun 2023. Bank Indonesia siap mendukung iklim investasi di Provinsi NTT.

Lebih lanjut, terkait potensi investasi di Labuan Bajo Flores, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menjelaskan berbagai potensi investasi baik di wilayah koordinatif maupun otoritatif BPOLBF yang memiliki banyak peluang bagi para investor dari sisi destinasi pariwisata dan sektor ekonomi kreatifnya.

Frans juga menjelaskan potensi investasi di kawasan Parapuar yang dikelola BPOLBF dan diharapkan dapat mengurai perjalanan wisatawan di dalam Kota Labuan Bajo serta mengurangi tekanan aktivitas di kawasan laut.

Baca Juga:  Kemenparekraf Proyeksikan 4 Tren Utama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di 2024

Menurut Frans, diversifikasi produk ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem antara darat dan laut.

“Parapuar menjadi cara kita untuk mengembangkan destinasi alternatif, karena kita ingin mengurai tekanan dan mengurangi monosentrik produk. Kegiatan pariwisata yang selama ini lebih banyak di laut bisa kita arahkan ke area culture dan nature di darat. Parapuar dalam pembangunannya mengedepankan konsep harmoni dengan alam 3ECNC yaitu Etno, Eco, Edu, Culture & Nature Conservation,” jelas Frans.

BPOLBF dan Kemenparekraf Gelar Roundtable Meeting untuk Jajaki Peluang Investasi di Labuan Bajo Flores
Roundtable Investment Meeting untuk menjajaki peluang investasi di Labuan Bajo Flores. Foto: Tajukflores.com/BPOLBF

Pada kawasan Parapuar, lahan seluas 129,6 Ha telah memiliki status HPL sehingga clean and clear untuk peluang investasi. Pada Kamis (8/8/2024) akan dilaksanakan Groundbreaking oleh Eiger Indonesia untuk pembangunan Eiger Adventure Store & Eiger Coffee.

Baca Juga:  Pengamat Penerbangan Kritik Rencana Pemerintah Tambahkan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat

Peluang investasi di Parapuar masih sangat terbuka dengan 23 lot area tematik.

Roundtable Meeting ini juga diakhiri dengan penandatanganan MOU antara BPOLBF dengan dua investor yaitu Semesta Indo Resort dan AKCON yang akan segera berinvestasi di Parapuar.

Hadir dalam kegiatan ini, perwakilan Pemerintah Provinsi NTT, C-PRO (Furniture), HolyWings Group (Restoran dan Bar), Kado Bajo, Cheris Se’i, Bank Indonesia NTT, Exotic Komodo, Sudamala, Eiger, PT Edoto Infrastruktur Indonesia, Mawatu, The Golo Mori, Komodo Shuttle, dan BRI KCP Labuan Bajo.