Frans Teguh juga menyinggung keberadaan berbagai event B2B di seluruh dunia, seperti London Travel Mart, ITB Berlin, dan Bali Beyond Travel Fair. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan bagi Komodo Travel Mart untuk tampil lebih inovatif, kreatif, dan bermakna.

“Artinya bahwa kita harus lebih kuat dalam narasinya, cirinya, dan produk develop-nya,” ujar Frans.

“Mari kita jadikan ini sebagai momentum untuk kita belajar dan memaksimalkan potensi yang sudah ada demi kemajuan pariwisata di daerah kita,” tambahnya.

Ketua Panitia Komodo Travel Mart 2024, Oyan Kristian, berharap agar pemerintah memperkuat kebijakan atau regulasi yang dapat melindungi kepentingan para pebisnis lokal. Hal itu, kata dia, agar pelaku bisnis lokal menjadi pelaku utama di daerahnya sendiri.

“Melalui forum ini kami juga berharap ada kemitraan antara TA/TO yang di luar daerah dengan TA/TO yang ada di daerah sehingga jaringan bisnis pariwisata antardaerah tetap terjalin,” sambungnya.

Oyan berharap, penyelenggaraan Komodo Travel Mart 2024 ini mampu mendatangkan lebih banyak wisatawan, tetapi sekaligus juga mendorong para pelaku bisnis parekraf untuk meningkatkan kualitas layanan jasa menjadi lebih baik.