“Pembentukan gugus tugas ini diharapkan menjadi langkah strategis awal dalam mengembangkan destinasi yang lebih maju dan berkelanjutan, dengan konsep Etno, Eco, Edu, Culture & Nature Conservation (3ECNC),” ujar Frans di Natas Parapuar.

Frans juga menambahkan bahwa konsep pengembangan ini akan meliputi atraksi, amenitas, aksesibilitas, tata kelola, masyarakat, dan citra.

Gugus tugas terdiri dari 59 orang yang terbagi dalam 12 kelompok, yaitu:

  1. Perencanaan dan Strategi Pengembangan
  2. Infrastruktur, Operasional, dan Umum
  3. Manajemen Pelayanan
  4. Kerjasama, Kemitraan, dan Investasi
  5. Produk, Inovasi Produk, Promosi, dan Event
  6. Etno dan Seni Budaya
  7. Pengelolaan Hutan, Eco-development, dan Biodiversitas
  8. Edukasi, Interpretasi, dan Pemberdayaan Masyarakat
  9. Keamanan dan Mitigasi Risiko
  10. Advokasi Hukum dan Personalia
  11. Keuangan
  12. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat

Frans menegaskan komitmen BPOLBF untuk menciptakan destinasi pariwisata yang tidak hanya menarik secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan, dengan fokus pada nilai konservasi dan kelestarian alam serta budaya.

“Kami berkomitmen untuk menciptakan destinasi pariwisata yang tidak hanya menarik dari segi ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan mempromosikan nilai-nilai keberlanjutan,” ungkapnya.