Tajukflores.com – Aspek budaya Manggarai akan menjadi jiwa dari kawasan terpadu destinasi wisata Parapuar Labuan Bajo. Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh, dimana hal itu akan termanifestasi dalam desain dan rencana pengembangan kawasan itu.

“Kita ingin menunjukkan pendekatan pengembangan pariwisata, kita itu punya karakter dengan visi yang jelas bahwa Parapuar dapat menjadi showcase dari berbagai keunggulan, kekayaan budaya, karakter dan keunikan kita,” kata dia dalam keterangan yang diterima.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam Focus Group Discussion (FGD) review Master Plan Parapuar bersama Tim Ahli Review Master Plan Parapuar di Labuan Bajo.

Ia menjelaskan FGD tersebut merupakan langkah BPOLBF untuk mewujudkan budaya Manggarai, Flores secara optimal dan maksimal dapat terakomodir dan menjadi jiwa dalam master plan dan desain pengembangan Parapuar Labuan Bajo.

“Melalui showcase yang kita tampilkan dan diharapkan dapat mendorong wisatawan ke tempat-tempat yang termanifestasikan di Parapuar,” ungkap Frans Teguh.

Ia juga menjelaskan FGD itu untuk memperkuat beberapa konten dan desain pengembangan kawasan terpadu Parapuar Labuan Bajo terutama dari segi unsur budaya.

Ia menambahkan penguatan konten budaya Manggarai dalam pengembangan Kawasan Parapuar Labuan Bajo merupakan strategi BPOLBF untuk memperkenalkan basis nilai budaya yang dinilai sebagai tonggak dalam pengembangan pariwisata.

Destinasi Parapuar Labuan Bajo, lanjut dia, diharapkan dapat menjadi model dan ruang etalase dari kekayaan kearifan lokal masyarakat Manggarai Raya dan NTT pada umumnya.

Seorang tokoh pecinta dan pemerhati budaya Manggarai Gabriel Mahal memberikan banyak masukan dan pandangan dalam pengembangan Kawasan Parapuar Labuan Bajo.