Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai dampak negatif dari memanasnya hubungan antara Tiongkok dan Taiwan, pasca kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi beberapa waktu lalu.

Tiongkok dan Taiwan merupakan negara eksportir komponen elektronik terbesar di dunia, termasuk ke Indonesia. Bahkan Tiongkok merupakan mitra dagang utama Indonesia, selain Amerika Serikat.

“Perkembangan (ketegangan gepolitik) ini perlu kita waspadai, karena Tiongkok dan Taiwan juga penting dalam perdagangan internasional Indonesia. Pertama, Tiongkok merupakan mitra dagangan strategis kita dengan share ekspor maupun impor kita terhadap Tiongkok cukup tinggi yaitu di atas 20% dari total ekspor dan impor Indonesia. Kemudian ekspor kita ke Taiwan juga cenderung mengalami peningkatan,” ujar Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022.

Baca Juga:  Soal Video Viral Praktik Kawin Tangkap di Sumba, Perempuan Bukan Hewan Buruan

Mengutip laporan BPS, total ekspor non migas Indonesia ke Tiongkok pada Januari-Juli 2022 sebesar US$32,9 miliar atau 20,9% dari total nilai ekspor non migas Indonesia pada periode tersebut yang mencapai US$157,5 miliar. Sementara total impor non migas Tiongkok ke Indonesia pada periode yang sama sebesar US$38,02 miliar atau 33,47% dari total nilai impor non migas Indonesia pada periode tersebut yang mencapai US$113,6 miliar.

Baca Juga:  Anomali, BNPB Peringatkan Bencana Bidrometeorologi di Tengah Musim Hujan

Taiwan juga merupakan mitra dagang Indonesia. Pada Januari-Juli 2022, total ekspor non migas Indonesia ke Taiwan sebesar US$4,75 miliar atau 3,02% dari total ekspor non migas Indonesia pada periode tersebut. Sementara, total nilai impor non migas Taiwan ke Indonesia pada Januari-Juli 2022 sebesar US$2,7 miliar atau 2,38% dari total nilai impor non migas Indoneisa pada periode tersebut.