Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata dari kelompok perlawanan Palestina Hamas, mengumumkan dimulainya serangan roket yang intensif ke wilayah, bandara, dan instalasi militer pihak Israel pada Sabtu (10/8). Serangan ini terjadi dalam konteks konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

“5.000 roket dan peluru ditembakkan dari Gaza menuju Israel dalam 20 menit pertama operasi,” kata Brigade Al-Qassam dalam sebuah pernyataan dikutip pada Sabtu.

Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa orang-orang bersenjata dari faksi-faksi Palestina melepaskan tembakan ke kapal-kapal Israel di lepas pantai Jalur Gaza.

Beberapa faksi Palestina telah menembakkan roket ke permukiman dan kota-kota Israel secara terus menerus selama lebih dari satu jam, menurut sejumlah saksi mata.

Aktivis Palestina di Jalur Gaza membagikan sejumlah foto dan potongan video di media sosial yang menunjukkan sejumlah anggota faksi dan warga Palestina mengambil alih kendaraan Israel.

Sementara itu, tentara Israel menyatakan bersiap perang setelah faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza menembakkan roket ke wilayahnya pada Sabtu pagi waktu setempat, lapor Otoritas Penyiaran Israel.

Serangan salvo roket ditembakkan dari berbagai lokasi di wilayah yang dikelilingi oleh kelompok militan Palestina di Jalur Gaza. Namun, sistem pertahanan Iron Dome Israel berhasil menggagalkan serangan itu di beberapa wilayah, menurut koresponden Anadolu.

Setidaknya lima orang tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan roket Gaza, Otoritas Penyiaran Israel melaporkan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant telah menyetujui mobilisasi tentara-tentara cadangan dalam skala besar sebagai respons atas serangan tersebut, lapor harian Yedioth Ahronoth.

“Keadaan darurat telah diumumkan di pihak internal sebagai persiapan untuk pertempuran jangka panjang,” kata Galant, menurut sumber yang sama.