BRIN Prediksi Musim Kemarau di Indonesia Berlanjut hingga September tanpa El Nino

Minggu 02-06-2024, 10:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi sawah petani kering kerontang karena musim kemarau. Foto ilustrasi

Kondisi sawah petani kering kerontang karena musim kemarau. Foto ilustrasi

Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi musim kemarau di Indonesia masih akan berlangsung hingga bulan September. Namun, kemarau tahun ini tidak disertai dengan El Nino, sehingga tidak akan ekstrem.

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Erma Yulihastin mengatakan, La Nina secara resmi baru akan dideklarasikan pada bulan Agustus. Saat ini, Indonesia berada dalam kondisi netral (tidak El Nino dan tidak La Nina).

Baca Juga:  BMKG: Gempa Mw 7,4 di Taiwan Tak Berdampak Tsunami di Indonesia

La Nina diprediksi akan terjadi pada bulan Juni dan baru akan dirilis setelah terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bulan Mei kita pada kondisi netral (tidak El Nino dan tidak La Nina), namun demikian La Nina akan terjadi pada bulan juni dan baru akan dirilis setelah terjadi tiga bulan berturut-turut,” kata Erma di Jakarta, dikutip pada Minggu (2/6).

Baca Juga:  Angin Kencang Terjadi hingga 13 Mei, BMKG Ingatkan Warga NTT

La Nina pada periode ini diprediksi lemah, dengan kekuatan tidak lebih dari minus 1 Derajat Celsius.

Jika La Nina (kemarau basah) terjadi, dampaknya akan lebih terasa di wilayah yang dekat dengan ekuatorial, seperti Sumatera, Kalimantan, dan wilayah timur seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Alex K

Editor : Alex K

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
30 Anggota DPRD Terpilih Manggarai Barat Dilantik Hari Ini Tanpa Mario Pranda
Simak Jadwal dan Agenda Paus Fransiskus selama Kunjungan ke Indonesia pada 4 September
Berita ini 67 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB