Psikolog forensik Reni Kusumowardhani mengungkapkan tipe kepribadian eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal itu disampaikan Reni saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (21/12).

Reni yang notabene salah satu pemeriksa psikologi para terdakwa itu menyebutkan Ferdy Sambo merupakan individu yang kurang percaya diri.

“Pada dasarnya Bapak Ferdy Sambo ini merupakan individu yang kurang percaya diri dan membutuhkan orang lain dalam bertindak dan mengambil keputusan terutama hal-hal yang besar,” kata Reni di ruang sidang.

Reni menyatakan ada pengalaman kecil yang membuat Ferdy Sambo merasa nyaman apabila melihat orang-orang yang melindungi di sekitarnya.

“Dalam situasi kondisi normal Bapak Ferdy Sambo akan terlihat dan sebagai figur yang baik dalam kehidupan sosialnya dan patuh terhadap aturan norma, bahkan dapat menutupi kekurangannya dari masalah-masalahnya,” ujar Reni.

Akan tetapi, lanjut Reni, bukan berarti Ferdy Sambo tidak melanggar norma. Ferdy Sambo, kata dia, akan menggunakan kecerdasannya untuk melindungi diri di dalam situasi-situasi terdesak.

“Sebagai orang Sulawesi Selatan yang hidup dalam budaya yang teguh memegang budaya Siri Na Pace memang memengaruhi bagaimana pertimbangan-pertimbangan keputusan dan emosi serta kepribadian dari Bapak Ferdy Sambo,” kata Reni.

Reni mengatakan, harga diri Ferdy Sambo mudah terganggu apabila kehormatannya terganggu.

“Kemudian, dapat menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak berpikir panjang dengan tindakan yang dilakukan,” kata Reni.

Reni mengatakan meskipun Ferdy Sambo berpengalaman dalam bidang reserse yang kerap menangani pelaku tindak pidana, tetap tak bisa mengendalikan emosi.

“Dalam keadaan normal ada upaya rasional untuk mengendalikan diri, tetapi dalam situasi memang ada hal yang menggangu kondisi emosinya. Itu yang kemudian bisa menjadi orang yang sangat dikuasi emosinya,” ujar Reni.

Reni mengatakan Ferdy Sambo merupakan sosok yang membutuhkan orang lain, khususnya orang kepercayaanya dalam mengambil keputusan penting.

“Dia butuh orang sekitar ambil keputusan,” tutur Reni.

Di sisi lain, Reni menyebut Ferdy Sambo memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Selain itu, Ferdy Sambo memiliki kemampuan abstraksi dan kreatifitasnya sangat baik.

Adapun secara umum, cara berpikir Ferdy Sambo lebih praktis dibanding teoritis.

“Pola kerjanya tekun dan motifasi tinggi untuk mencapai target yang melebihi dari target yang diberikan kepadanya,” kata Reni.