Pillowfort sangat menarik bagi para pengguna karena dua alasan utama. Pertama, antarmukanya mirip dengan Tumblr. Kedua, pedoman komunitas lebih fleksibel, itulah sebabnya platform tersebut saat ini memiliki komunitas fandom yang berkembang pesat.

Situs ini menekankan pemfilteran konten dan memberi pengguna kemampuan untuk berinteraksi dengan sekelompok orang yang dipilih sendiri.

4. Cohost

Dengan sekitar 118.000 pengguna pada Desember 2022, Cohost masih merupakan jejaring sosial yang terus berkembang.

Dengan antarmuka yang mudah digunakan dan tampak retro, Cohost bekerja sangat mirip dengan Tumblr, tetapi tidak ada algoritmanya. Artinya, pengguna hanya akan melihat konten dari akun yang diikuti dan tag yang pengguna tandai.

Sebagai tindakan anti-spam, pengguna baru tidak dapat memposting atau berkomentar hingga satu atau dua hari setelah membuat akun.

Karena tidak ada algoritme, cara termudah untuk menemukan orang dan postingan yang diminati adalah dengan menggunakan tag. Pengguna harus memasukkan sebanyak mungkin tag ke dalam setiap postingan.

Mirip dengan Pillowfort, Cohost lebih mirip dengan sisi spektrum Tumblr, tetapi pengguna pasti dapat melihat elemen klasik Twitter dalam situs ini.

5. Mastodon

Mastodon secara resmi rilis pada 2016, tetapi banyak orang mengetahuinya untuk pertama kalinya setelah Elon Musk membeli Twitter. Platform ini telah menjadi salah satu alternatif Twitter terpopuler, namun ada perbedaan besar, yaitu platform ini bersumber terbuka dan terdesentralisasi.

Artinya, alih-alih hanya satu server atau lingkungan tempat setiap orang berinteraksi satu sama lain, Mastodon memiliki banyak server dan menyebutnya sebagai instance. Hal ini mencegah seseorang atau perusahaan mana pun untuk memiliki platform tersebut.

Sayangnya, sistem Mastodon membuat platform ini sedikit sulit untuk dipahami di awal, sehingga kurva pembelajaran untuk pengguna baru sedikit lebih curam dibandingkan platform lain.

Namun, cara terbaik untuk benar-benar melihat apakah Mastodon adalah alternatif X yaitu dengan membuat akun dan menyelaminya terlebih dahulu.

Dalam platform ini, pengguna memiliki dua timeline dengan antarmuka yang mirip dengan X.

Nah, itulah beberapa alternatif platform pengganti X jika Kominfo resmi blokir X jika karena mengabaikan aturan soal pornografi di Indonesia.