Jakarta – Perum Bulog memastikan telah berkoordinasi dengan jajarannya di daerah untuk menyerap hasil panen jagung dan beras petani.

Hal ini dilakukan untuk menjaga Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tetap berada di level yang aman.

“Kantor pusat sudah memerintahkan teman-teman di lapangan untuk melaksanakan penyerapan beras maupun jagung guna memperkuat CPP,” ungkap Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari, dalam rekaman suara yang diterima, Sabtu (23/3).

Epi menjelaskan, Bulog akan menyerap hasil panen petani dengan beberapa mekanisme. Pertama, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berlaku.

Saat ini, HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani adalah Rp5.000 per kilogram, dan untuk jagung Rp4.200 per kilogram.

Mekanisme kedua adalah pembelian dengan menyesuaikan harga komersial atau pasar. “Ini akan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan penjualan kita.

Dari sisi komersial, sementara pembelian dengan HPP untuk memperkuat stok CPP,” jelas Epi.

Lebih lanjut, Epi merincikan bahwa stok beras yang dikelola Bulog saat ini mencapai 1,1 juta ton. Sedangkan untuk jagung, stoknya mencapai 36.107 ton.