Pemerintah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, membangun jalan alternatif agar akses transportasi di ruas jalan negara Reo-Ruteng yang putus akibat tanah longsor tetap berjalan dengan lancar.

Bupati Manggarai Deno Kamleus menjelaskan, pembangunan jalan alternatif itu sebagai langkah tanggap darurat yang dilakukan pemerintah setempat dalam upaya penangulangan bencana tanah longsor di Desa Salama, Kecamatan Reok, sehingga memutuskan akses transportasi jalan negara Ruteng-Reo pada Kamis (24/1/2019).

Ia menjelaskan pembangunan jalan alternatif sangat diperlukan mengingat jalur jalan negara Ruteng-Reo merupakan jalur utama akses ekonomi bagi kebutuhan masyarakat daerah itu.

Baca Juga:  Satgas Anti Mafia Bola Polri Tetapkan 6 Tersangka Kasus Pengaturan Skor Liga 2

“Kami hanya memberikan bantuan tanggap darurat agar akses transportasi bisa berjalan dengan lancar agar suplai kebutuhan BBM tidak terhambat. Jalan alternatif sudah bisa dilintasi kendaraan,” kata Deno di Ruteng, Jumat (25/1/2019).

Orang nomor satu di Kabupaten Manggarai ini berharap jalan negara Ruteng-Reo yang amblas akibat tanah longsor sebagai dampak curah hujan yang tinggi di daerah itu dapat segera diperbaiki sehingga distribusi berbagai kebutuhan masyrakat Ruteng khususnya BBM tidak terhambat.

“Kewenangan untuk memperbaiki jalan negara ini ada pada Satker jalan negara. Kami hanya sebatas kordinasi agar jalan negara ini bisa segera diperbaiki sehingga akses transportasi barang dan penumpang bisa berjalan dengan normal kembali,” kata Deno.

Baca Juga:  BPJS-TK Apresiasi Pemprov NTT Terbitkan Regulasi Perlindungan Tenaga Kerja

Ruas jalan negara Ruteng-Reo tepatnya di Kampung Nunang, Desa Salama, Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, longsor dan menyebabkan akses transportasi Ruteng-Reo maupun sebalikanya putus total pada Kamis (24/1).

Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Manggarai menyebabkan sungai Wae Pesi meluap dan mengakibatkan tanah longsor yang memutuskan akses transportasi yang menghubungkan dua daerah itu.