Dalam konteks ini, Lucius mencurigai adanya praktek transaksi politik, di mana Ratu Wulla mungkin menerima kompensasi finansial sebagai pengganti kerugian pribadi yang dialaminya selama kampanye dan satu periode jabatan DPR yang seharusnya dijalani.
Menurutnya, meskipun tidak ada intimidasi fisik atau psikis yang terjadi, Ratu Wulla mungkin memilih untuk menerima transaksi ini untuk menghindari konfrontasi dengan konstituennya yang kecewa.
“Hanya alasan mahar ini yang cukup meyakinkan dibalik keputusan Ratu ini. Saya kira tak ada intimidasi fisik atau psikis mengingat Ratu mungkin saja akan menyampaikan intimidasi itu ke konstituen yang kecewa, sesuatu yang bisa memunculkan perlawanan dari konstituen Ratu Wulla,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan demikian, kata Lucius, transaksi politik menjadi pilihan paling aman bagi Ratu Wulla. Meskipun alasan pengunduran diri tersebut kemungkinan dapat disodorkan kepada konstituennya sebagai pengganti biaya kampanye, kenyataannya mahar yang diterima Ratu mungkin jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkannya selama kampanye serta potensi penggantian pendapatannya selama satu periode.
“Kalau mahar sudah sepakat, maka narasi ke masyarakat pemilih Ratu yang kecewa bisa dikemas sedemikian rupa agar nama Ratu tetap harum dan keputusannya untuk mundur semata-mata demi partai politiknya,” kata Lucius.
Kenapa Ratu Wulla Diam dan Tak Melawan?
Menurut Lucius, Ratu Wulla kemungkinan memilih diam karena keputusan itu datang dari dirinya sendiri. Dalam banyak kasus, kata Lucius, tindakan mengundurkan diri seringkali merupakan cara halus dari pemberhentian, terutama setelah adanya kesepakatan tertutup antara partai politik dan kader yang bersangkutan.
“Ya memang logikanya kalau Ratu Wulla diberhentikan oleh partai, maka ia seharusnya melawan ya. Tetapi yang terjadi, Ratu Wulla mengundurkan diri dari proses pencalonan legislatif,” jelas Lucius.
Lucius menegaskan, mengharapkan ada perlawanan dari Ratu Wulla tidak mungkin terjadi karena yang terlihat di publik adalah dia yang memilih untuk mengundurkan diri. Artinya, keputusan untuk mundur tersebut didasarkan pada pertimbangan pribadinya.
Dengan demikian, sulit untuk mengharapkan bahwa dia akan melakukan perlawanan terhadap keputusan tersebut.
Penulis : Marcel Gual
Editor : Alex K
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya