Tim pengendalian Inflasi daerah (TPID) Kota Kupang menggelar pasar murah di ibu kota Provinsi NTT itu untuk mencegah terjadinya inflasi. TPID Kota Kupang terdiri dari Bank Indonesia wilayah NTT dan Bulog Kanwil NTT berkolaborasi dengan Pemkot Kupang

Kepala Seksi Kehumasan Bank Indonesia Provinsi NTT, Frida Ernawati Seleviana mengatakan, pasar murah itu dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bahan pangan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat.

“Disamping itu juga kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan khususnya komoditas hortikultura seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat,” ujar Frida, Kamis, 18 Agustus 2022 malam, melansir Antara.

Baca Juga:  BKN Umumkan Titik Lokasi Tes SKD CPNS 2019 di NTT, Ini Rinciannya

Frida menyebut, kegiatan pasar murah oleh TPID Kota Kupang ini akan dilakukan sampai akhir tahun 2022, terutama untuk cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.

Untuk ketiga komoditas hortikultura ini, Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Kupang memberikan subsidi biaya angkut sebesar Rp5 ribu per kilogram, yang artinya harga untuk komoditas hortikultura ini akan lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

Baca Juga:  DPR Desak Menteri KLHK Ikut Bangun Industri Pariwisata NTT

Selama kegiatan pasar murah itu, Bulog setiap hari akan melakukan kegiatan pasar murah di setiap kelurahan di Kota Kupang secara bergantian dengan kuantitas masing-masing komoditas per harinya sebanyak 100 Kg.

Frida menjelaskan alasan BI dan TPID Kota Kupang fokus pada tiga komoditas itu , cabai merah cabai rawit dan bawang merah karena saat ini harganya masih tinggi di pasaran.