Cegah Rabies, Pemkab Manggarai Gencar Lakukan Vaksin Terhadap HPR

Kamis 11-07-2019, 19:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah kabupaten Manggarai melalui Dinas Peternakan gencar melakukan Vaksin terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) sejak munculnya kasus rabies tahun 2000 silam.

Hal tersebut dilakukan untuk menekan jatuhnya korban akibat virus rabies.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Dan Konstantinus mengatakan, hingga kini petugas terus berupaya melakukan vaksin terhadap HPR di berbagai kecamatan yang ada di kabupaten Manggarai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kadis Konstantinus menjelaskan, vaksinasi dilakukan terhadap hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan kera yang dipelihara warga.

“Yang kami vaksin itu, semua hewan penular rabies terutama anjing yang tertib, itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 11 tahun 2010 tentang penertiban hewan penular rabies,’’ ujar Konstantinus , Kamis (7/11) mengutip Humaspor Manggarai.

Kegiatan vaksin ini, lanjut Konstantinus, menurunkan pihak tim koordinasi pemberantas rabies.

Baca Juga:  Hanya 1 Kabupaten di NTT yang Masih Bebas Kasus Positif Covid-19

’’ Yang terlibat langsung itu para Camat selaku ketua tim koordinasi (tikor) kecamatan.  Jadi kalau ada kasus di suatu wilayah, ya sebenarnya tim-tim itu yang lakukan operasi penertiban,’’ katanya.

Ia menjelaskan, tidak semua kasus gigitan anjing, identik dengan rabies karena harus melalui proses pemeriksaan lanjutan.

Baca Juga:  Gabungnya Demokrat ke Kubu Prabowo Dinilai Bisa Kacaukan Skenario Jokowi

‘’Ada beberapa kasus gigitan yag positif rabies, ada juga yang negatif. Bagi wilayah yang kasusnya positif , saya selalu ingatkan petugas, untuk sampaikan kepada para camat agar diawasi dan ditindaklanjuti secara ketat,’’ ungkanya.

‘’Masa inkubasi gigitan HPR ini lama, mulai 0 hingga 6 bulan, itu juga tergantung lukanya. Kalau luka gigitan menjangkau tubuh bagian atas hingga ke otak, itukan beresiko tinggi, bayangkan perjalanan  virus itu dua mili/jam,’’ jelasnya.

Kurangnya petugas diakui kadis Konstantinus, namun  pihaknya terus bertekad dan berupaya memutus mata rantai penularan virus ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
30 Anggota DPRD Terpilih Manggarai Barat Dilantik Hari Ini Tanpa Mario Pranda
Simak Jadwal dan Agenda Paus Fransiskus selama Kunjungan ke Indonesia pada 4 September
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB