Setelah percakapan telepon itu, Elda kembali menghubungi ayahnya untuk memberitahu bahwa pinjaman uang telah dilakukan dan memintanya untuk mengantarkan uang serta membeli obat untuk anaknya keesokan hari.

Namun, tak lama setelah itu, komunikasi mereka terputus. Elda sempat mengirim pesan terakhir kepada ayahnya yang hanya berisi kata “Bapa,” sebelum nomor teleponnya tak lagi aktif.

Beberapa saat kemudian, sekitar pukul 10.00 pagi, Ardi Jehadun menerima kabar mengejutkan bahwa putrinya, Elda, telah ditemukan meninggal dunia di rumah suaminya di Nggilat.

Kabar duka ini membuat keluarga Elda terkejut dan segera berkoordinasi dengan pemerintah desa serta masyarakat setempat untuk mengambil jenazah Elda dan mempersiapkan pemakamannya di Watu Langkas, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo. Keluarga berangkat ke lokasi kejadian dengan beberapa kendaraan.

Setibanya di rumah tempat kejadian, keluarga dikejutkan oleh kondisi jenazah Elda yang masih tergeletak di lantai dengan keadaan yang mengenaskan.

Pihak kepolisian yang sudah berada di lokasi pun berjaga-jaga untuk mengamankan tempat kejadian.

Saat ini, pihak kepolisian tengah menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian Elda, termasuk dugaan keterlibatan suaminya dalam peristiwa ini.

Masyarakat dan keluarga berharap agar kasus ini segera diusut tuntas dan keadilan ditegakkan atas apa yang terjadi pada Elda.