Labuan Bajo – Alowisia Nimat, ibu dari Richardus Tata Sontani atau Richard, mengenang masa kecil putranya yang kini maju sebagai calon wakil bupati (cawabup) Manggarai Barat (Mabar) mendampingi Mario Pranda.
Wanita berusia 64 tahun ini menceritakan perjalanan hidup Richard Sontani sejak kecil hingga menjadi seorang ASN yang membanggakan keluarganya.
“Richard itu anak yang penurut dan rajin belajar. Sejak SD sudah mandiri, pulang sekolah dia cuci baju sendiri, sering bantu saya di dapur, dan tetap menunjukkan sikap baik di sekolah,” ujar Alowisia saat ditemui di Labuan Bajo belum lama ini.
Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, Richard tumbuh dalam keluarga sederhana. Menurut ibunya, saat berusia empat tahun, Richard bersekolah di TK Santa Angela, Labuan Bajo, tempat yang memunculkan kesan positif dari para guru terhadapnya.
“Sejak TK, dia selalu mendapat kesan baik dari gurunya,” katanya.
Richard dan Perjuangan Jajakan Es di Sekolah

Ketika Richard Sontani masuk SD di SDN Labuan Bajo 1, tempat ibunya mengajar pada 1993, ia mulai merasakan pahitnya hidup dari keluarga sederhana. Untuk membantu ekonomi keluarga, Richard rela menjajakan es di sekolah setiap hari.
“Setiap pagi, Richard dan kedua saudaranya membawa termos kecil berisi es untuk dijual di sekolah. Saat istirahat, sambil bermain, dia menawarkan es kepada teman-temannya yang kehausan setelah bermain sepak bola,” kenang Alowisia.
Masa-masa sulit tidak menyurutkan semangat belajar Richard. Setelah menamatkan SD, ia mencoba masuk SMK Loyola, tetapi tidak lulus.
Kekecewaan itu membekas dalam dirinya, namun ia memilih bangkit dan melanjutkan ke SMPK Immaculata di Ruteng, bergabung dengan sang kakak.
Selama sang ayah, Petrus Nagur, berada di Malang untuk melanjutkan pendidikan sebagai penyuluh pertanian, Alowisia tetap setia mengunjungi kedua anaknya di asrama sekali sebulan.
“Saya rutin kontrol mereka hingga tamat SMP,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.