Kepala Desa Rana Kulan, Fransiskus Sanjay mengatakan, penetapan Danau Rana Kulan sebagai desa wisata merupakan hasil kerja kolaboratif pemerintah daerah dengan semua elemen di desanya.

“Saya mengoptimalkan kaum milenial untuk berkreasi menata potensi wisata di desa ini,” ujar Fransiskus.

Selain itu, kata dia, masyarakat lain juga tetap dilibatkan secara aktif. Keterlibatan itu misalnya dalam pembuatan gazebo di Lokasi Wisata Rana Tonjong.

“Di sini ada lima gazebo yang dibangun oleh lima RT yang ada di desa,” jelasnya.

Dia pun berharapa agar ke depannya diadakan kegiatan bernuansa budaya di tepi Danau Rana Kulan. “Apalagi kami juga sudah bangun panggungnya disini, tinggal dimanfaatkan,” lanjutnya.

Baca Juga:  Jelang Pemilu 2024, Peta Kekuatan Partai Dinilai Belum Banyak Berubah, PDIP Masih Unggul

Sekedar informasi, Bupati Andreas bersama rombongan Organisasi Perangkat Daerah dan Klub Motor Kubota Borong hadir di Desa Rana Kulan dalam rangkaian Tour Desa Wisata 2022.

Kegiatan yang berlangsung 10-12 Juni 2022 ini mengunjungi beberapa desa wisata serta obyek wisata lainnya.

Desa wisata yang dikunjungi adalah Desa Wisata Golo Loni di Kecamatan Rana Mese, Desa Wisata Colol di Kecamatan Lambaleda Timur, Desa Wisata Rana Kulan di Kecamatan Elar, dan Desa Wisata Nanga Mbaur di Kecamatan Sambi Rampas serta berakhir di Teluk Nanga Lok di Desa Golo Lijun di Kecamatan Elar.

Baca Juga:  Korban Bencana Alam Bisa Ajukan Rekonstruksi Rumah Daring di BNPB, Ini Caranya!

Tour Desa Wisata ini merupakan upaya serius untuk dukungan masyarakat terhadap lokasi wisata Teluk Nanga Lok dalam Ajang Anugerah Pariwisata Indonesia 2022.

Tempat wisata yang terletak di Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar ini masuk dalam sepuluh besar untuk Kategori Surga Tersembunyi.

Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata di daerah ini kepada masyarakat luas.