Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas mengukuhkan Desa Rana Kulan, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Flores, NTT sebagai salah satu dari dua belas desa wisata di daerah itu.

Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bupati KMT Nomor: HK/57/2022 yang diserahkan secara langsung Bupati Agas Andreas kepada Kepala Desa Rana Kulan, Fransiskus Sanjay, di tepi Danau Rana Kulan, Sabtu (11/6).

Dalam sambutannya, Bupati Agas Andreas menyampaikan penghargaan untuk usaha menata Danau Rana Kulan.

“Saya ke sini sudah empat kali dan hari ini perubahannya sudah terlihat dengan pagarnya, gazebonya dan semua itu karena keterlibatan masyarakat,” ujar Anderas Agas, melansir Infopublik.

Menurut dia, desa wisata mengedepankan partisipasi masyarakat lokal dan hasilnya juga dinikmati masyarakat.

“Saya senang tadi sudah ada karcis masuk sehingga semua yang masuk wajib bayar karcis, termasuk saya punya rombongan,” jelas Andreas Agas.

Melihat beberapa potensi wisata di desa ini dan upaya penataan masyarakat maka Desa Rana Kulan layak untuk ditetapkan sebagai desa wisata.

Bupati Andreas menyampaikan bahwa tugas pemerintah adalah menyiapkan kelembagaannya dan infrastruktur yang mempermudah aksesibilitas.

Baca Juga:  Ferdy Sambo Hadapi Sidang Tuntutan, Keluarga Brigadir Yosua Harap Dihukum Mati

Menurutnya, pada tahun 2022 ini terdapat Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik dan Dana Pinjaman Daerah untuk segmen Dangka Wangka – Rana Kulan.

Untuk akses jalan ke sini, lanjut dia, Pemkab Matim akan memperhatikan secara serius karena menyangkut akses ke desa wisata dan tahun ini hotmiks dikerjakan sampai di Watu Nggong. Selanjutnya, akses Watu Nggong menuju Rana Kulan akan terus diperjuangkan.

“Karena yg kita jual Rana Kulan maka saya punya tanggungjawab untuk menyelesaikan akses jalan ke sini,” kata dia.

Kepala Desa Rana Kulan, Fransiskus Sanjay mengatakan, penetapan Danau Rana Kulan sebagai desa wisata merupakan hasil kerja kolaboratif pemerintah daerah dengan semua elemen di desanya.

“Saya mengoptimalkan kaum milenial untuk berkreasi menata potensi wisata di desa ini,” ujar Fransiskus.

Selain itu, kata dia, masyarakat lain juga tetap dilibatkan secara aktif. Keterlibatan itu misalnya dalam pembuatan gazebo di Lokasi Wisata Rana Tonjong.

“Di sini ada lima gazebo yang dibangun oleh lima RT yang ada di desa,” jelasnya.

Dia pun berharapa agar ke depannya diadakan kegiatan bernuansa budaya di tepi Danau Rana Kulan. “Apalagi kami juga sudah bangun panggungnya disini, tinggal dimanfaatkan,” lanjutnya.

Baca Juga:  Sandiaga: Korupsi Stadium 4, KPK di Ujung Tombak

Sekedar informasi, Bupati Andreas bersama rombongan Organisasi Perangkat Daerah dan Klub Motor Kubota Borong hadir di Desa Rana Kulan dalam rangkaian Tour Desa Wisata 2022.

Kegiatan yang berlangsung 10-12 Juni 2022 ini mengunjungi beberapa desa wisata serta obyek wisata lainnya.

Desa wisata yang dikunjungi adalah Desa Wisata Golo Loni di Kecamatan Rana Mese, Desa Wisata Colol di Kecamatan Lambaleda Timur, Desa Wisata Rana Kulan di Kecamatan Elar, dan Desa Wisata Nanga Mbaur di Kecamatan Sambi Rampas serta berakhir di Teluk Nanga Lok di Desa Golo Lijun di Kecamatan Elar.

Tour Desa Wisata ini merupakan upaya serius untuk dukungan masyarakat terhadap lokasi wisata Teluk Nanga Lok dalam Ajang Anugerah Pariwisata Indonesia 2022.

Tempat wisata yang terletak di Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar ini masuk dalam sepuluh besar untuk Kategori Surga Tersembunyi.

Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata di daerah ini kepada masyarakat luas.