Dari Sang Jenderal Jadi Anak Baik, Branding Prabowo Dinilai Manipulatif

Jumat 09-02-2024, 11:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dari Sang Jenderal Jadi Anak Baik, Branding Prabowo Dinilai Manipulatif. Foto ilustrasi (Twitter)

Dari Sang Jenderal Jadi Anak Baik, Branding Prabowo Dinilai Manipulatif. Foto ilustrasi (Twitter)

Tajukflores.com –  Menjelang pencoblosan Pilpres 2024 yang tinggal menghitung hari, kubu Prabowo Subianto meluncurkan strategi branding yang tidak biasa: “anak baik”. Namun, langkah ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pegiat media sosial Septian Raharjo atau Gus Raharjo.

Dalam ulasannya, Gus Raharjo menilai branding “anak baik” sebagai langkah ekstrem yang tidak sesuai dengan citra asli Prabowo yang dikenal sebagai sosok yang tegas dan bahkan terkadang arogan.

Ia mempertanyakan bagaimana mungkin seorang yang pernah dikaitkan dengan tindakan kekerasan dan ucapan kontroversial bisa tiba-tiba dicitrakan sebagai sosok yang lembut dan disukai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Gus Raharjo, Prabowo sebenarnya dikenal sebagai seorang lansia yang memiliki sifat yang sangat jelas, yakni frontal dan arogan. Transformasi menjadi sosok yang penurut dan patuh justru dapat menimbulkan ketakutan yang lebih besar.

Baca Juga:  Kapolri Beri Kesempatan Adik Bharada Bonifasius Jawa Masuk Polri

Analogi yang digunakan Septian mengarah pada film “Split” (2016), di mana seorang psikopat dengan kepribadian ganda bertingkah seperti anak kecil yang menggemaskan, namun memiliki sisi gelap yang menakutkan.

Gus Raharjo menyebut bahwa kubu Prabowo telah berusaha keras menyembunyikan sifat asli Prabowo yang tempramental, namun upaya branding tersebut hancur setelah debat pertama. Prabowo terlihat marah dan menggunakan bahasa kasar, yang jelas-jelas tidak sesuai dengan narasi “anak baik” yang dicoba dibangun.

Baca Juga:  Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Siapa yang Lebih Cerdas, Pelaku atau Polisi?

Dalam membahas rekam jejak Prabowo, Gus Raharjo mengutip sebuah kisah dari buku “Gus Dur Presiden Republik Akhirat” yang menunjukkan ancaman pembunuhan terhadap Gus Dur yang datang dari seorang utusan Prabowo.

Kejadian tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, bagaimana mungkin orang dengan rekam jejak buruk seperti itu bisa dianggap sebagai “anak baik”.

Gus Raharjo juga menyoroti upaya manipulasi yang dilakukan kubu Prabowo melalui dukungan logistik dan instrumen kekuasaan. Dia menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk menyembunyikan sisi gelap Prabowo, rekam jejak tidak bisa disembunyikan.

Gus Raharjo mengingatkan bahwa manipulasi seperti ini hanya menggambarkan nafsu untuk berkuasa, bukanlah pengabdian pada rakyat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Redaksi

Editor : DM

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
30 Anggota DPRD Terpilih Manggarai Barat Dilantik Hari Ini Tanpa Mario Pranda
Simak Jadwal dan Agenda Paus Fransiskus selama Kunjungan ke Indonesia pada 4 September
Berita ini 63 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB