Perbedaan lainnya terletak pada kemampuan untuk memblokir serangan. Sumber serangan DoS masih dapat diblokir dengan relatif mudah oleh host server karena lonjakan traffic yang tidak normal masih dapat diidentifikasi. Sebaliknya, serangan DDoS lebih sulit untuk diblokir karena permintaan traffic berasal dari banyak sumber.

Mengapa Harus Waspada terhadap DDoS?

Melindungi situs web Anda dan mencegah dari serangan menjadi kebutuhan yang mendesak. Serangan siber ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun reputasi.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus waspada terhadap DDoS:

Menjaga Pengalaman Pelanggan: Jika situs web Anda lambat atau bahkan tidak dapat diakses, pelanggan mungkin beralih ke pesaing. Dalam era internet, pelanggan memiliki kemudahan untuk menemukan alternatif dan melakukan bisnis dengan pesaing jika situs Anda tidak dapat memberikan layanan yang baik.

Reputasi di Mata Pelanggan: Ketika pelanggan mengetahui bahwa situs web Anda lumpuh karena serangan DDoS, mereka mungkin merasa khawatir akan keamanan informasi mereka. Ini dapat merusak reputasi perusahaan Anda dan membuat pelanggan ragu untuk berbisnis dengan Anda lagi.

Kerugian Finansial: Penurunan penjualan adalah konsekuensi langsung dari pelanggan yang beralih dan tidak ingin berbisnis lagi dengan Anda. Selain itu, perusahaan akan menghadapi biaya tambahan untuk memperbaiki akibat serangan DDoS, termasuk waktu dan uang untuk perbaikan sistem.

Cara Kerja DDoS dalam Menyerang Situs Web

Peretas memiliki berbagai cara untuk melancarkan serangan DDoS, tergantung pada teknik yang digunakan. Ada tiga teknik utama yang digunakan oleh peretas untuk membanjiri traffic server atau jaringan komputer:

Request Flooding: Serangan ini melibatkan pengiriman permintaan yang sangat banyak sehingga jaringan menjadi banjir. Pengguna terdaftar di suatu situs web tidak dapat mengaksesnya karena banyaknya permintaan yang masuk.

Baca Juga:  Gak da Obat! Code Redeem FF Minggu, 30 Juni 2024: Dapat Skin Sultan

Traffic Flooding: Teknik ini melibatkan pengiriman banyak data untuk membanjiri traffic jaringan internet. Pengguna lain, baik terdaftar maupun tidak, tidak dapat mengakses situs web yang menjadi target dari banjir traffic.

Mengubah Sistem Konfigurasi: Meskipun lebih jarang digunakan, teknik ini melibatkan perubahan pengaturan server atau merusak komponen dalam situs web sehingga tidak dapat diakses.

Teknik apapun yang digunakan, DDoS attack bertujuan untuk menghabiskan bandwidth yang dimiliki oleh situs web target.

Ciri-ciri Situs Web Terkena DDoS Attack

Serangan seperti ini umumnya terjadi secara tiba-tiba, tetapi Anda masih dapat mengidentifikasi situs web yang menjadi target dari karakteristik tertentu. Berikut adalah tiga ciri-ciri bahwa situs web Anda mungkin sedang mengalami serangan DDoS:

Konsumsi Bandwidth Berlebih: Jaringan internet yang menerima terlalu banyak permintaan atau traffic memerlukan lebih banyak bandwidth. Akibat serangan ini, konsumsi bandwidth upload atau download akan melonjak secara drastis. Oleh karena itu, memantau penggunaan bandwidth secara rutin penting untuk dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan.

Load CPU Tinggi: Selain masalah bandwidth, beban CPU juga meningkat tanpa adanya proses yang berjalan. Akibatnya, sistem tidak dapat mengidentifikasi sumber beban CPU. Kinerja situs web pun menurun, membuatnya tidak dapat diakses oleh pengguna.

Kecepatan Situs Web Menurun: Dapat menyebabkan penurunan kecepatan situs web tanpa adanya peningkatan traffic yang signifikan. Situs web yang lambat akan menjadi masalah serius, mengingat pelanggan menginginkan akses yang lancar dan tanpa hambatan.

Bagaimana Cara Mencegah Serangan DDoS pada Situs Web Anda?

Pencegahan menjadi kunci untuk menjaga keamanan situs web Anda dan melindungi pelanggan Anda. Serangan ini tidak hanya dapat merugikan dari segi finansial, tetapi juga dapat memengaruhi peringkat SEO situs web di hasil pencarian mesin pencari. Algoritma mesin pencari biasanya tidak akan memprioritaskan situs web yang dianggap tidak aman.

Baca Juga:  Paling Akurat! Kartu Combo Harian Hamster Kombat 16 Juli 2024, Raih 16 Juta Koin Gratis

Berikut adalah lima cara pencegahan DDoS yang dapat Anda terapkan:

  1. Pantau Traffic secara Rutin: Mulailah dengan memantau data traffic situs web Anda secara teratur. Pelajari pola traffic untuk mendeteksi lonjakan yang mencurigakan, yang mungkin menandakan serangan DDoS.
  2. Tambahkan Bandwidth Jaringan: Tingkatkan kapasitas bandwidth jaringan Anda sehingga situs web dapat menangani serangan DDoS yang masif. Para peretas akan kesulitan melancarkan serangan jika jaringan komputer Anda memiliki bandwidth yang lebih besar. Ini dapat menjadi investasi yang baik untuk keamanan situs web Anda.
  3. Gunakan Content Delivery Network (CDN): CDN dapat membantu menyaring permintaan yang tidak normal di situs web Anda, termasuk permintaan yang menunjukkan tanda-tanda serangan DDoS. Traffic situs web Anda akan menjadi lebih seimbang, dan server akan dapat menangani semua permintaan setelah difilter oleh CDN. Cara kerjanya adalah CDN menyebarkan traffic ke berbagai server di lokasi yang berbeda, membuat peretas kesulitan menemukan server asli situs web Anda sebagai target utama serangan DDoS.
  4. Bangun Redundansi Server: Sediakan server tambahan untuk mencadangkan data, menyeimbangkan beban, atau menghentikan server selama pemeliharaan. Redundansi server dapat membantu melindungi situs web dari serangan DDoS dengan memberikan alternatif jika satu server terkena dampak.
  5. Pasang Proteksi Berlapis: Terapkan sistem keamanan berlapis pada situs web Anda, termasuk firewall, content filtering, dan Virtual Private Network (VPN). Proteksi berlapis dapat memberikan lapisan pertahanan yang lebih kuat dan meningkatkan kemampuan situs web untuk menghadapi serangan DDoS.

Mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu melindungi situs web Anda dari serangan DDoS, menjaga kepercayaan pelanggan, dan meminimalkan dampak finansial yang mungkin timbul akibat serangan tersebut.