Tajukflores.com – Di era modern yang diwarnai pluralisme agama, makna konsep extra ecclesiam nulla salus (di luar gereja tidak ada keselamatan) menjadi topik perdebatan dan kritik.

Konsep ini juga seringkali disalahpahami, dan beberapa orang menganggapnya sebagai tanda ‘ketidakbersahajaan’ Gereja Katolik karena mengajarkannya.

Namun, jika kita memahami alasan di baliknya, kita akan melihat bahwa prinsip extra ecclesiam nulla salus sebenarnya berasal dari Kristus sendiri.

Ini karena gereja tak pernah terpisahkan dari Kristus, ajaran iman dan baptisan yang penting untuk keselamatan diberikan melalui gereja dan gereja adalah sarana keselamatan.

Konsep ini, yang awalnya diajarkan oleh para Bapa Gereja sebagai ajaran pastoral dan intra-ekklesial, ditujukan kepada mereka yang dianggap bidat dan skismatik. Mereka yang secara sengaja memisahkan diri dari gereja dianggap tidak dapat memperoleh manfaat keselamatan.

Namun, seiring waktu, makna extra ecclesiam nulla salus mengalami evolusi yang signifikan.

Artikel ini akan membahas perkembangan makna konsep extra ecclesiam nulla salus ini dan bagaimana Gereja Katolik modern memahami dan menerapkannya.

Akar Sejarah dan Makna Awal Extra Ecclesiam Nulla Salus

Konsep extra ecclesiam nulla salus pertama kali dikemukakan oleh Cyprianus, seorang Bapa Gereja abad ke-3. Dia menggunakan konsep ini untuk menekankan pentingnya persatuan dalam Gereja dan untuk melawan bidah dan skisma.

Bagi Cyprianus, Gereja adalah satu-satunya tempat di mana keselamatan dapat ditemukan, dan mereka yang berada di luar Gereja dianggap tidak memiliki akses kepada anugerah Allah.

Pandangan Cyprianus ini diterima oleh banyak Bapa Gereja lainnya, termasuk Augustinus. Augustinus menekankan bahwa keselamatan adalah anugerah dari Allah, tetapi dia juga percaya bahwa anugerah ini hanya tersedia melalui Gereja.

Dia menggambarkan Gereja sebagai bahtera Nuh, dan mereka yang berada di luar bahtera tersebut tidak akan dapat diselamatkan dari banjir dosa.

Perkembangan Makna dan Kritik

Konsep extra ecclesiam nulla salus berkembang dan maknanya menjadi lebih luas seiring waktu. Konsili Gereja di Florence (1442) dan Paus Boniface VIII (1302) menggunakan konsep ini untuk menyatakan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui Gereja Katolik dan otoritas kepausan.

Penafsiran ini memicu kritik dan mendorong usaha untuk memperluas cakrawala makna “extra ecclesiam nulla salus”.