Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Burung Indonesia telah mendirikan kantor di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT. Uniknya, kantor organisasi nirlaba pemerhati burung di Tanah Air ini dibangun dengan desain mirip kapal. Ini mengingatkan kita dengan kisah Alkitabiah Kapal Nabi Nuh yang tersohor itu.

Kantor LSM Burung Indonesia yang dibangun seperti kapal itu terletak diDesa Cunca Lolos Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat. Jaraknya tak begitu jauh dari jalan negara Labuan Bajo-Ruteng.

 Pembangunan kantor LSM Burung Indonesia di Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat. Foto: Tajukflores.com.

Diketahui, Gunung Mbeliling juga sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan hutan lindung yang sudah menjadi habitat atau rumah untuk para flora dan fauna. Di sini, setidaknya terdapat gagak flores, yaitu burung unik dengan 77 suara.

Juga terdapat Kaka Ngkiong dengan 29 jenis burung unik lainnya.

Saat Tajukflores.com mendatangi kantor ini beberapa waktu lalu, proses pengerjaan Kantor LSM Burung Indonesia hampir rampung. Sejumlah tukang yang berasal dari luar wilayah Manggarai tampak berjibaku dengan tugas masing-masing.

Di sekitar kapal, terdapat gelondongan kayu jati yang merupakan bahan dasar pembuatan kantor.

 Pembangunan kantor LSM Burung Indonesia di Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat. Foto: Tajukflores.com.

Meski spesialis pembuat kapal, namun para tukang mengaku pembuatan kantor LSM Burung Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Musim hujan salah satu faktor yang kerap kali menghambat para tukang bekerja sesuai target.

Baca Juga:  Jadi Tersangka Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Cs Terancam Hukuman Mati

“Ini pembuatan kapal pertama jauh dari lautan,” ujar kepala tukang yang enggan menyebutkan namanya kepada Tajukflores.com.

Apalagi, kata dia, semua papan dan kayu untuk membangun kantor LSM Burung Indonesia berbahan baku kayu jati. Sebagaimana pengalaman mereka, proses pembuatan kapal membutuhkan ketelitian dan mengetahui komponen kayu yang digunakan.

“Kayu jatinya juga masih basah,” ucap dia

Pembangunan kantor LSM Burung Indonesia terdiri dari dua lantai. Lantai pertama merupakan geladak dasar kapal. Lantai kedua berupa geladak utama.

 Pembangunan kantor LSM Burung Indonesia di Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat. Foto: Tajukflores.com.

Sekilas Profil tentang LSM Burung Indonesia

LSM Burung Indonesia adalah organisasi nirlaba yang mulai bergiat sejak 15 Juli 2022, didirikan sebagai organisasi konservasi nasional pada 2002 dengan nama resmi Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (BirdLife Indonesia Association).

Sebelumnya, pada 1992-2002 organisasi ini dikenal sebagai BirdLife International-Indonesia Programme.

Burung Indonesia bertujuan untuk melestarikan seluruh jenis burung dan habitatnya di Indonesia. LSM Burung Indonesia berkantor pusat di Bogor, Jawa Barat.

Burung Indonesia merupakan bagian dari kemitraan global BirdLife International yang memiliki 114 organisasi di seluruh dunia.

Baca Juga:  Kabar Baik! BUMN Akan Buka 2.700 Lowongan Pekerjaan pada April 2022

Burung Indonesia juga bekerjasama dengan masyarakat untuk mengembangkan kapasitas kelompok-kelompok atau komunitas lokal dan menjalin kerjasama dengan para pihak.

 Pembangunan kantor LSM Burung Indonesia di Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat. Foto: Tajukflores.com.

Pada tahun-tahun awal sebagai BirdLife International-Indonesia Programme, fokus kerja organisasi ini yaitu mengidentifikasi Daerah Penting bagi Burung dan Keragaman Hayati (DPB/IBA).

Pengembangan jaringan serta pembentukan kelompok-kelompok pengamat burung juga merupakan komponen kerja Burung Indonesia selama masa tersebut. Pada masa ini beberapa DPB juga didorong untuk menjadi kawasan perlindungan.

Hingga saat ini, Burung Indonesia aktif dalam memfasilitasi peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan perlindungan mengingat lebih dari separuh IBA berada di luar jaringan kawasan perlindungan di Indonesia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Burung Indonesia (@burung_indonesia)

Kendati begitu, menciptakan area yang aman untuk keragaman hayati yang mendukung mata pencaharian tidak semudah mengubah status kawasan menjadi kawasan perlindungan. Karena itu Burung Indonesia mendorong pengelolaan kawasan hutan alam produksi melalui restorasi ekosistem.

Pembangunan kantor LSM Burung Indonesia di Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat. Foto: Tajukflores.com.

Burung Indonesia bekerja melalui tiga pendekatan, konservasi pada tingkat tapak, pengelolaan bentang alam produktif secara lestari dan restorasi hutan alam produksi.