Upaya Anggota Komisi IV DPR-RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dalam mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk lebih serius menangani kasus virus Flu Babi Afrika/African Swine Fever (ASF) yang telah mengakibatkan ribuan babi di NTT mati, mulai membuahkan hasil.
Pada Rapat Kerja Komisi IV dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pekan lalu, Ansy mendesak Kementan terkait hal itu, yang sejatinya telah dia serukan sejak sebelum pandemi Covid-19.
Dua hari setelah Rapat tersebut, Ansy pun dikirimi beberapa foto yang mengabarkan bahwa Tim Kerja Kementan yang khusus menangani virus ASF sudah tiba di NTT, dan untuk selanjutnya ke beberapa kabupaten guna menangani ASF.
“Terima kasih atas respon cepat ini. Berjarak hanya dua hari dari desakan kami dalam Raker dengan Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo. Gerak cepat, atau sprint dalam pelayanan publik kepada masyarakat seperti ini sangat diperlukan,” ujar Ansy mengutip gesuri.id.
Politikus PDI Perjuangan itu melanjutkan, berdasarkan informasi yang dia dapat, Tim Kementan sempat bertemu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk melaporkan kedatangan mereka ke NTT dan menjelaskan kerja yang akan mereka lakukan.
Setelah itu, Tim Kementan menuju Kabupaten Sikka, daerah yang kini menjadi pintu masuk penyebaran ASF di Flores. Mereka diterima Bupati Sikka Robby Idong dan dinas terkait.
Di Sikka, Tim Kementan telah melakukan pengambilan sampel pada babi yang terkena ASF untuk dilakukan uji laboratorium.
“Saya menyambut positif upaya Kementan untuk segera turun lapangan. Harapan saya, Tim Kementan bisa membantu memberikan solusi yang tepat bagi para peternak babi. Terutama, Kementan harus semakin mempercepat penemuan vaksin ASF,” kata Ansy.
Wakil Rakyat dari Dapil NTT II ini menjelaskan, seperti itulah fungsi Wakil Rakyat atau anggota DPR RI, yakni sebagai penyalur aspirasi dan penyambung lidah rakyat.
Sebagai anggota DPR RI, Ansy menegaskan dirinya akan terus memonitor dan mengawasi kerja Kementan untuk membersihkan Timor, Sumba, Rote, Sabu, Flores dan pulau-pulau di NTT dari virus ASF.
“Saya akan terus mengawal, agar ASF ini diselesaikan hingga tuntas. Para peternak babi pun harus cepat dibantu agar bisa berusaha kembali,” pungkas Ansy.