“Kami menyayangkan penangkapan ini. Katanya dia DPO hasil pengembangan dari Lampung, tetapi tidak ada bukti ditemukan saat penangkapan. Jika memang DPO, mengapa ia tidak ditangkap di Medan sebelum keberangkatannya? Ini sangat janggal,” tambah Hercules.
Selain menyoroti proses penangkapan, Hercules menyebut bahwa GRIB Jaya telah menerima informasi tentang keterlibatan oknum Polda Sumut dalam melindungi berbagai aktivitas ilegal di wilayah tersebut.
“Kami mendapatkan informasi bahwa Kapolda Sumut membekingi tempat hiburan top di Medan yang sangat-sangat kebal hukum dan sangat-sangat mengatur. Bahkan dari Polda hingga Polsek tunduk sama orang itu,” ungkap Hercules.
Hercules menegaskan pentingnya memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya, termasuk dugaan keterlibatan oknum kepolisian yang melindungi kegiatan ilegal tersebut.
Ia juga menyebut bahwa kegiatan seperti kasino dan perjudian online di Sumut diduga dilindungi oleh oknum dari tingkat Polda hingga Polsek.
“Jika kepolisian ingin benar-benar bersih, Kapolda harus dicopot. Mengapa Kapolda enggan menindak tegas? Baru setelah Presiden kemarin marah dan menginstruksikan Kapolri, penangkapan mulai gencar dilakukan di Sumut,” ujar Hercules.
“Kami mendukung penegakan hukum terhadap anggota kami jika memang terbukti terlibat. Namun, jangan sampai Polda Sumut justru melindungi bandar narkoba dan perjudian online di wilayah tersebut,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.