Seorang warga Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Marius Kana Talo (40) menemukan potongan tulang manusia yang diduga menjadi korban pemangsaan buaya di Rawa Hutan Bulla, Desa Wanga, Kamis (24/3).

Berdasarkan keterangan Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar Widyadharma Lukman, potongan tulang manusia tersebut diduga milik seorang warga desa setempat bernama Agustinus Uli Dama (49).

“Potongan tulang itu ditemukan Kamis (24/3/2022) kemarin sekitar pukul 10.00 WITA,” terang Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar Widyadharma Lukman, Jumat (25/3).

Kronologi Penemuan Potongan Tulang Manusia

Lebih lanjut Lukman menjelaskan, penemuan potongan tulang manusia itu bermula ketika Yohan Aprianus Rihi (39) mendatangi rumah Agustinus untuk meminjam panah ikan pada Kamis (24/3) pagi.

Baca Juga:  AKP Dyah Chandrawati, Polwan Pertama yang Jalani Sidang Etik Kasus Brigadir J

Ketika sampai di rumah itu, Agustinus yang selama ini tinggal sendirian di dalamnya tidak berada di rumahnya. Rihi pun lalu mencari tahu keberadaan Agustinus di sekitar rumah dan tetangga terdekat.

Dari keterangan sejumlah warga, Agustinus diketahui sudah meninggalkan rumahnya sejak Selasa (22/3) sekitar pukul 17.00 WITA untuk pergi memanah ikan di Hutan Bulla.

Karena mendengar informasi tersebut, Rihi bersama rekannya bernama Marius kemudian mencari Agustinus di sekitar Hutan Bulla. Agustinus diketahui sering memanah ikan di rawa hutan tersebut.

Ketika tiba di pinggir hutan, Rihi dan Marius menemukan sepeda motor dan pakaian milik Agustinus. Akan tetapi, Agustinus tidak ada di lokasi. Keduanya lalu kembali ke rumah dan menyampaikan hal tersebut kepada warga lainnya.

Baca Juga:  Catat, Google Bakal Hapus Riwayat Kunjungan ke Lokasi Ini!

Tidak lama setelah itu, keduanya bersama sejumlah warga mencari keberadaan Agustinus dengan menyisir sepanjang rawa. Pada saat itulah, Marius menemukan potongan tulang manusia.

Tulang tersebut terlihat baru dan masih ada sisa-sisa daging yang melekat. Beberapa orang keluarga Agustinus yang datang ke lokasi penemuan tulang kemudian memutuskan untuk membawa tulang tersebut ke rumah Agustinus.

“Pihak keluarga kemudian melakukan pemakaman terhadap tulang tersebut dan disaksikan oleh pemerintah desa setempat bersama anggota Bhabinkamtibmas Desa Wanga,” demikian Lukman menjelaskan.*