Sementara itu, pihak Ponpes Al-Aziziyah membantah bahwa santriwati mereka menjadi korban penganiayaan.
Raodah (50), ibu Nurul, menceritakan kondisi terakhir anaknya sebelum meninggal dunia. Raodah tiba di Lombok pada Jumat siang (28/6) dan langsung menuju ke rumah sakit tempat Nurul dirawat.
“Sempat ngobrol, tidak respons,” kata Raodah saat ditemui di RS Bhayangkara Mataram, Sabtu (29/6).
Sesaat sebelum koma, Nurul dengan nada kesakitan mengatakan kepada ayahnya bahwa dia dipukul oleh tiga orang. Namun, Nurul tidak sempat menjelaskan lebih lanjut karena kondisinya langsung drop dan koma hingga akhirnya meninggal dunia.
Kasus dugaan penganiayaan Nurul Izati saat ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya Nurul dan apakah benar ia menjadi korban penganiayaan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.