Cawapres nomor urut 01 Ma`ruf Amin mengaku tidak jengkel usai dihadang massa yang menolak kehadirannya di salah satu kawasan di Pulau Madura, Senin (1/4).

“Saya tidak merasa jengkel,” kata Ma`ruf di Praya, Selasa (2/4/2019), di sela safari politik di sejumlah titik di NTB.

Menurut dia, upaya sejumlah unsur masyarakat yang menghadang tidak mampu mengintimidasinya. Telah banyak rintangan yang telah dilalui dalam berbagai fase kehidupan sehingga penghadangan itu hanya aksi biasa.

Baca Juga:  Benarkah ASN di NTT Semakin Disiplin?

“Tidak terintimidasi karena sudah terbiasa berjuang. Kayak gitu, gak punya pengaruh buat saya,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum (nonaktif) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengatakan penghadangan itu justru nampak aneh.

“Itu yang aneh, saya sudah selesai kampanye di Sumenep lapangan penuh saya pulang, ziarah. Ziarah kok dihalangin,” kata dia.

Baca Juga:  Kaesang Sebut Mahfud MD sebagai Lawan Berat Gibran di Debat Keempat Pilpres 2024

Menurut dia, rakyat Madura saat ini justru mendukung Ma`ruf. Aksi penghadangan di Pamekasan merupakan aksi dari sedikit orang di Pulau Madura.

“Itu orang yang kurang paham kontestasi pemilu. Itu kan soal bagaimana bersaing dengan sehat bermartabat. Kalau cara seperti itu kan tidak sehat,” kata dia.