Selain itu, Psychedelisha juga mencari berita tentang kejahatan yang dilakukan orang NTT dan mengatakan bahwa “orang NTT kalau di luar kalau bukan bikin kacau pasti pencuri!!”.

Pernyataan Psychedelisha tersebut menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk Forum Pemuda NTT yang melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Sekjen DPP Forum Pemuda NTT, Masudin Ahmad, menyatakan bahwa pernyataan Selebgram Psychedelisha di Instagram telah menimbulkan kemarahan masyarakat NTT.

Dia mengatakan bahwa postingan tersebut menghina masyarakat NTT dengan ucapan rasisme dan telah menimbulkan permusuhan terhadap masyarakat NTT.

“Selain itu ada komentarnya juga buat saya sangat-sangat hina, ada bahasanya memang tidak disebutkan masyarakat NTT tetapi itu rentetan-rentetan dari komentar netizen asal NTT sehingga dia buat komentar ‘Kaum kau di Bali kalau nggak pada rusuh ya jadi maling ini membuat masyarakat NTT marah,” kata Masudin Ahmad.

Psychedelisha sendiri telah meminta maaf atas pernyataannya dan mengaku tidak bermaksud untuk merendahkan masyarakat NTT. Namun, Forum Pemuda NTT tetap melanjutkan laporannya ke polisi agar proses hukum dapat berjalan.

Masudin Ahmad mengatakan bahwa permintaan maaf Psychedelisha tidak memiliki ketulusan dan keseriusan, serta menggunakan foto anjing sebagai latar belakang, yang dianggap tidak etis dan memperkeruh situasi.

“Permintaan maafnya dengan tertawa, nggak ada ketulusan, nggak ada keseriusan seperti dibuat lelucon. Apalagi ada satu postingan permintaan maaf dia dengan background foto anjing, seolah-olah masyarakat NTT itu seekor anjing? Dia minta maaf pakai foto anjing, itu tidak etis, malah makin memperkeruh,” ujarnya.