Wakil  Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menyayangkan tindakan plagiat motif kain tenun Sumba yang diklaim sebagai kain tenun Troso, Jepara yang dipamerkan di Paris oleh dua pelajar asal Jepara, Jawa Tengah, baru-baru ini.

“Tidak masalah siapapun boleh memproduksinya, namun ada baiknya disebutkan asal mula motif tersebut, kalau dari Sumba ya sebut saja dari Sumba,” katanya kepada wartawan di Kupang, Senin (1/7/2019).

Baca Juga:  DPR Desak KemenPPPA Terjunkan Tim Trauma Healing di Rempang, Minta Kapolri Tarik Pasukan

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan munculnya polemik motif Sumba yang kini menjadi perdebatan di media sosial yang telah menjadi tren motif Troso, Jepara.

Menurut dia, jika hal tersebut disebutkan tentunya hal tersebut bagian dari menghargai kekayaan intelektual nenek moyang masyarakat Sumba.

Baca Juga:  DPR Minta Aparat Investigasi Kasus Kebocoran Data BPJS Kesehatan

“Apa yang ada di Indonesia ini tidak bisa dimonopoli, tetapi asal mulanya itu harusnya bisa dituliskan, atau disebutkan sehingga tidak menimbulkan polemik,” katanya menmbahkan.

Pemerintah NTT sendiri, kata dia, sedang berusaha untuk mematenkan sejumlah kain tenun yang ada di NTT ini.