Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono buka suara ihwal dirinya masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo. Ia mengatakan hal itu memberi isyarat bahwa dirinya patut diperhitungkan dan bisa berpasangan dengan siapapun.

Diketahui, AHY dan partainya, Demokrat sejak awal ingin mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres. Namun, hal itu tidak mendapat restu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

“Saya pertama yang berterima kasih kepada siapapun yang menyebutkan bahwa AHY bisa diperhitungkan dan lain sebagainya berpasangan dengan siapapun, termasuk terakhir Ibu Puan Maharani menyampaikan bisa saja dengan Mas Ganjar Pranowo begitu,” kata AHY di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).

Baca Juga:  DPR RI Desak Pemerintah Tunda Kenaikan Tiket Rp3,7 Juta ke Taman Nasional Komodo

Bagi AHY, demokrasi adalah ruang yang bebas, luas untuk hadirnya gagasan-gagasan. AHY mengaku selalu merasionalisasi apapun yang disimulasikan oleh para entitas politik hari ini. Di sisi lain, lanjut dia, Demokrat terus membangun komunikasi dengan siapapun termasuk partai-partai politik manapun.

“Bertemu dengan para tokoh, bertemu dengan pimpinan-pimpinan yang kami anggap juga bagus kalau selalu terbuka ruang komunikasi,” ucap AHY.

Baca Juga:  Dalang di Balik Penembakan Brigadir Joshua Mulai Terkuak, Bharada E Ngaku Diperintah Atasan

Lebih lanjut, AHY mengatakan politik Indonesia harus cair, bukan politik saling membelah satu sama lain. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang hanya menganut sistem dua partai.

“Itu saja mereka selalu membuka komunikasi antara Republican dengan Demokrat di Amerika misalnya,” tutur AHY.

Indonesia yang menganut sistem banyak partai, kata dia, harus terus membangun komunikasi dengan cair, fleksibel, tapi tetap menjunjung tinggi etika, nilai, dan prinsip-prinsip dalam berkomunikasi politik.