Aloysius menambahkan, Pokdarwis Wae Lolos tidak hanya dapat menjual paket wisata air terjun, tetapi juga pengamatan burung, kampung adat, kerajinan tangan, hingga budaya lokal seperti Sanda dan tarian Caci.
“Harga paket wisata harus kompetitif, seimbang dengan kualitas dan fasilitas yang disediakan. Integritas dalam bisnis wisata sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan kenyamanan wisatawan,” tegasnya.
Program Fasmadewi
Program Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) merupakan inisiatif Disparekrafbud Manggarai Barat yang telah berjalan beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2024, program ini dilaksanakan di dua desa wisata, yakni Desa Wae Lolos dan Desa Siru, sejak Maret 2024.
Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menegaskan bahwa Pemkab Manggarai Barat berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan desa wisata melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholders.
“Substansi dari kegiatan ini adalah komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan Desa Wisata Wae Lolos melalui program Fasmadewi,” ujar Jemsifori.
Ia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan status Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP). Potensi wisata di Manggarai Barat, baik wisata alam maupun budaya, harus ditata dan dikelola dengan serius.
“Kami berkomitmen untuk menata desa wisata secara serius. Tahun ini, kami melaksanakan program Fasmadewi di dua desa wisata dan menyiapkan fasilitator terpilih untuk mendampingi masyarakat desa wisata,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.