“Itu pun hanya terjadi pada mereka dengan komorbiditas,” katanya.
Meskipun telah terdeteksi enam kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta hingga November 2023, Nastiti mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir. Dia menjelaskan bahwa gejala ringan mycoplasma pneumonia sering kali sembuh dengan sendirinya.
“Makanya kalau pada literatur di luar negeri mereka sebut nama lainnya walking pneumonia, karena ini anaknya masih bisa jalan-jalan, beraktivitas biasa, tidak seperti gambaran pneumonia tipikal yang anaknya harus diinfus pakai oksigen, dirawat inap di rumah sakit,” katanya.
Nastiti menambahkan istilah walking pneumonia menunjukkan pasien dalam kondisi klinis pasien cukup baik, sehingga masih bisa beraktivitas.
“Sehingga sebagian besar kasusnya bisa dirawat jalan dan pemberian obat secara minum dan anaknya bisa sembuh sendiri,” ujar Nastiti.