Labuan Bajo — Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (Disparekraf NTT) menggelar Webinar Penyusunan Proposal Event Karisma Event Nusantara (KEN) 2025.

Acara yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom ini dihadiri oleh perwakilan dari 22 dinas pariwisata kabupaten/kota di NTT, bertujuan untuk mempersiapkan dan mendampingi daerah-daerah di NTT dalam mengusulkan event berkualitas untuk masuk dalam KEN 2025.

KEN merupakan strategi kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan pemerintah daerah, yang fokus pada penyelenggaraan event berkualitas.

Tujuannya adalah untuk mempromosikan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan melalui prinsip pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga:  Cak Imin: Dulu Dukung IKN karena Investasi, Sekarang Evaluasi

Berdasarkan data yang dirilis Kemenparekraf, pada tahun 2023 terdapat 106 event KEN di seluruh Indonesia dan dari event-event tersebut produksi barang dan jasa di Indonesia naik Rp. 212,2 miliar, PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia bertambah Rp. 198, 6 miliar, terdapat 7,36 Juta kunjungan dan perputaran uang Rp. 12,38 triliun.

KEN di tahun 2023 juga membuka lapangan kerja kepada 11.399 UMKM, 36.500 Pekerja, 142.700 Pelaku Seni/event, dan 839 Asosiasi/komunitas. Data ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan event secara langsung memberi dampak terhadap perekonomian masyarakat.

Untuk Provinsi NTT, pada tahun 2023 terdapat 3 event yang masuk dalam KEN yaitu Festival Bale Nagi (Flores Timur), Wolobobo Ngada Festival (Ngada), dan Labuan Bajo Maritime Festival (Manggarai Barat) dan para tahun 2024 terdapat 5 event yang masuk dalam KEN yaitu Festival Bale Nagi (Flores Timur), Festival Pesona Kebangsaan (Ende), Wolobobo Ngada Festival (Ngada), Festival Golokoe Maria Assumpta Nusantara (Manggarai Barat), dan Festival Lamaholot (Lembata).

Baca Juga:  Kemendagri Minta Kepala Daerah Tak Perlu Takut Berinovasi

Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf yang hadir sebagai Narasumber dalam webinar ini membawakan materi tentang Strategi untuk Lolos KEN.

Dalam paparannya, Vinsen menyampaikan bahwa daerah harus memperhatikan setiap kriteria penilaian proposal KEN mulai dari dimensi ide dan inovasi, pemasaran dan strategi komunikasi, manajemen kegiatan, manajemen risiko, perencanaan keuangan, dan dampak penyelenggaraan event baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan dan penilaian dalam kurasi event ini murni dilakukan oleh pihak-pihak yang ahli di bidangnya.