Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Hetifah Sjafrieani, mendorong Kemendikbudristek untuk menindaklanjuti informasi viral tentang mahasiswa penerima KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) yang bergaya hedonistik di media sosial.

Diketahui, nama-nama mahasiswa penerima KIP Kuliah Undip yang terendus gaya hidup hedonnya beredar di media sosial.

Hal ini memicu beragam reaksi netizen, termasuk protes karena dinilai tidak sesuai dengan tujuan program KIP Kuliah.

Salah satu nama yang mencuat adalah Cantika Mutiara Johani, seorang influencer dengan ratusan ribu pengikut di Instagram. Ia diketahui kerap menerima endorse dan memamerkan gaya hidup mewah di media sosialnya.

Hetifah meminta Kemendikbudristek melakukan verifikasi kembali data penerima KIPK dan meminta pihak kampus untuk menindak tegas, bahkan mencabut bantuan jika terbukti penerima tidak berhak.

“Kemendikbud harus melakukan verifikasi kembali, dan tetap ada verifikasi data oleh Kampus. Karena berarti sudah mengambil hak orang lain,” ungkap Hetifah dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (5/5).

Hetifah, politisi dari Golkar ini, menekankan bahwa KIPK harus tepat sasaran dan diberikan kepada mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.

Ia meminta pihak kampus untuk menindaklanjuti dan melakukan pencabutan bantuan jika ditemukan penerima yang tidak berhak.

“Apabila ditemukan ada penerima yang tidak sesuai maka pihak Kampus bisa mengusulkan untuk dibatalkan sebagai penerima. Mahasiswa penerima KIPK yang sebenarnya tidak berhak, sebaiknya mengembalikan uangnya ke negara,” katanya.

Hetifah menambahkan, KIPK diberikan kepada masyarakat bertujuan membantu mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk dapat menempuh pendidikan tinggi.

Ia berharap dengan adanya verifikasi dan penindakan tegas, KIPK dapat digunakan secara tepat sasaran dan membantu mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.