Siswa Kelas I SMK Elanus Ruteng, YLA dan lima orang kakak kelasnya sepakat berdamai ihwal kasus dugaan pengeroyokan pada saat perayaan Valentine Day di sekolah itu pada Selasa (14/2) lalu.

Kedua belah pihak sepakat berdamai saat YLA dan ayahnya, Fransiskus Odus dan perwakilan keluarga mendatangi SMK Elanus Ruteng, Senin (20/2) siang.

Fransiskus mendatangi sekolah untuk meminta penjelasan sekolah mengenai anaknya, YLA yang mengaku dikeroyok kakak kelasnya. Saat di sekolah, pihaknya juga dipertemukan dengan lima siswa yang diduga mengeroyok YLA.

“Berkait dengan persoalan anak kami sudah selesai. Tadi sudah damai,” ujar Fransiskus Odus kepada Tajukflores.com melalui sambungan telpon, Senin.

Baca Juga:  Paus Benediktus Minta Maaf terkait Skandal Pelecehan Anak di Keuskupan Munich

Fransiskus mengaku pihaknya telah mendapat klarifikasi Kepala Sekolah SMK Elanus Ruteng, Susana Sanur dan jajaran mengenai kejadian yang sebenarnya. Ternyata, dua buah gigi milik YLA yang copot bukan karena akibat pengeroyokan, melainkan karena terjatuh dari sepeda motor.

Adapun peristiwa YLA jatuh dari motor terjadi usai kasus dugaan pengeroyokan yang di sekolah. YLA juga telah mengakui jika dirinya berbohong mengenai gigi copot karena dikeroyok kakak kelasnya. 

Baca Juga:  Menparekraf Ungkap Penipuan Tes PCR ke Wisatawan Saat Karantina di Hotel

“Seperti yang diberitakan kemarin kalau anak saya patah gigi karena dikeroyok di sekolah, ternyata tidak,” kata Fransiskus.

Fransiskus mengatakan, pengakuannya mengenai gigi anaknya yang copot karena dikeroyok semata-mata karena ia dan keluarga percaya dengan cerita YLA. Dia pun memastikan jika gigi anaknya patah bukan karena akibat dikeroyok, melainkan karena terjatuh dari sepeda motor.

“Karena omongannya maka kami di kampung percaya begitu saja, ternyata tidak (gigi copot bukan karena dikeroyok), tapi jatuh dari motor,” tukas Fransiskus.