Pada
kesempatan yang sama, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat
mengatakan, Program UMKM Untuk Indonesia untuk Transformasi Digital 2024
membuka kesempatan bagi 1.000 UMKM dari berbagai kota/kabupaten di Jawa
Barat dan DKI Jakarta untuk akselerasi kegiatan wirausaha.
Setelah peluncuran di Jawa Barat, secara terpisah akan dilangsungkan peluncuran
program UMKM Untuk Indonesia di DKI Jakarta.

“Nantinya
10 peserta terbaik akan turut berkompetisi pada acara puncak, yaitu
IDEAL (Inovasi dan Digitalisasi Entrepreneur untuk Akselerasi Lanjutan) yang
direncanakan akan digelar di bulan Agustus, di
mana para peserta terbaik ini akan mendapatkan manfaat berupa pendampingan

untuk
peningkatan kapasitas produksi oleh BRIN,” katanya.

Ishak
melanjutkan, UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional yang membutuhkan dukungan
semua pihak. Untuk itu kolaborasi dengan semua pihak sangat penting guna
membantu UMKM lebih maju. Salah
satu tantangan pengembangan UMKM, paparnya, ialah akses pasar. Sampoerna dan
INOTEK berusaha menjawab tantangan itu melalui berbagai macam pelatihan dan
workshop, termasuk digitalisasi, legalitas usaha, manajemen usaha dan lainnya.

Baca Juga:  DoctorTool, StartUp Healthtech Indonesia Berhasil Memukau dalam NINJA Accelerator Program 2023

“Kami
percaya digitalisasi dan pendampingan adalah kunci mendukung UMKM agar semakin
berdaya dan dapat menjadi bagian dari rantai pasok global. Jadi tidak hanya
lokal, kami berharap sampai ke global,” paparnya.

Ishak
menegaskan, Sampoerna yang pada 2024 telah beroperasi di Indonesia selama 111 tahun ini
konsisten berkomitmen untuk mengembangan UMKM Indonesia. Melalui program
keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia, Sampoerna memiliki dua program untuk
UMKM.

Pertama,
program SETC yang sudah hadir sejak 2007. SETC adalah program kewirausahaan
terintegrasi meliputi pelatihan hingga pendampingan UMKM berbagai bidang
termasuk hard dan soft skill hingga networking antarpelaku usaha.

Program
SETC ditunjang oleh pusat pelatihan seluas 27 hektare (ha) berlokasi di
Pasuruan, Jawa Timur. Hingga saat ini, SETC telah memberikan pelatihan kepada
lebih dari 70.000 peserta dari seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Daily Combo Hamster Kombat 6 Juli 2024

Kedua,
program SRC yang hadir sejak 2008. SRC bertujuan membina toko kelontong
tradisional lebih modern dan mendapatkan akses digital. Saat ini ekosistem SRC
telah terkoneksi dengan sekitar 250.000 toko kelontong di
seluruh Indonesia.

Toko SRC
memiliki Pojok Lokal di mana para pelaku UMKM di sekitar SRC dapat menitipkan produk mereka di toko tersebut. Adapun,
mayoritas pelaku UMKM binaan program SETC dan SRC ialah perempuan. “Ini sama dengan yang disampaikan oleh Presiden beberapa waktu lalu, bahwa tulang punggung dari UMKM adalah
para perempuan. Melalui SETC dan SRC kami berharap UMKM Indonesia dapat menjadi lebih produktif,
mandiri dan berdaya saing,” imbuhnya.