Pakar komunikasi politik Effendi Gazali menilai Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo tidak memiliki niatan untuk merendahkan profesi pemandu acara (MC) dan jurnalis dalam acara “Ganjar Pranowo Bicara Gagasan” di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Effendi mengatakan bahwa setelah menonton acara tersebut dengan pikiran yang jernih, pernyataan Ganjar tidak dimaksudkan untuk merendahkan profesi MC atau jurnalis. Ganjar, menurutnya, ingin memberikan contoh dari gagasannya tentang upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia.

“Setelah saya menonton dengan pikiran jernih, pernyataan Ganjar itu tidak ditujukan untuk merendahkan profesi MC atau jurnalis. Maksud Ganjar bukan itu. Saya paham betul. Orang seperti Ganjar jauh dari keinginan merendahkan profesi itu. Apalagi, istrinya dulu juga seorang jurnalis,” kata Effendi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (22/9).

Effendi juga menyebut bahwa Ganjar merasa prihatin melihat kenyataan bahwa lulusan terbaik universitas seringkali tidak mau kembali ke kampus untuk menjadi dosen, melainkan lebih memilih bekerja di sektor-sektor yang dianggap lebih menjanjikan seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan besar lainnya.

“Dan saya setuju dengan pernyataan Ganjar bahwa lulusan terbaik universitas harusnya kembali ke kampus untuk menjadi dosen. Itulah yang menjamin suatu bangsa menjadi cepat dalam akselerasinya menjadi negara maju,” katanya.

Effendi juga mencatat bahwa dalam konteks sejarah Jepang, setelah negara itu hancur akibat serangan bom Amerika, pemerintah Jepang melakukan pencatatan terhadap jumlah guru, dosen, dan tenaga pengajar yang tersisa. Hal tersebut karena Jepang menyadari bahwa peran guru, dosen, dan tenaga pengajar sangat penting dalam membangun kembali negara tersebut.

Effendi menekankan bahwa Ganjar ingin menekankan pentingnya peran guru, dosen, dan tenaga pengajar dalam pembangunan suatu bangsa, serta bahwa lulusan terbaik universitas seharusnya menjadi bagian dari upaya tersebut untuk mencetak generasi bangsa yang unggul. Menurutnya, dosen adalah “ibu” dari segala ilmu, dan banyak profesi lahir berkat bimbingan dari dosen di kampus.

“Konteks yang ingin disampaikan Ganjar itu, jadi, tidak ada maksud merendahkan. Orang seperti Ganjar jauh dari keinginan untuk merendahkan profesi orang lain,” tegasnya.

Ia juga mengajak semua pihak untuk berpikir jernih dalam menanggapi isu-isu politik yang beredar, sementara juga memahami bahwa serangan terhadap Ganjar mungkin dilakukan untuk kepentingan politik tertentu.

Effendi berharap agar masyarakat dapat menilai konteks dengan baik dan tidak terjebak dalam permainan politik yang sengit, serta mengajak para pemilih, terutama para jurnalis dan MC, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu tersebut.

“Ya, di tahun politik seperti ini, gorengan isu akan selalu terjadi. Saya meminta masyarakat untuk jernih menilai dan memahami konteks dengan baik dan saya mengajak para pemilih di Indonesia, khususnya teman-teman jurnalis dan MC, untuk tidak mau diadu domba dengan isu ini,” kata Effendi Gazali.